ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beberapa hari ini sangat akrab dengan produk dagangan dari Jawa Barat. Pada Jumat silam, ia mendatangi Festival Kopi dan Tahu Sumedang di pusat kuliner Thamrin 10 di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
"Sebuah kerja bersama yang menjadi aksi dan kegiatan, mulai dari produksi beras untuk Jakarta dan sekarang hasil UMKM warga Sumedang dipamerkan dan dipasarkan di Jakarta, di pusat perekonomian agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari produk tersebut," kata Anies.
Di sana, Anies mengapresiasi kerja sama yang baik antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Keduanya pihak juga telah menandatangani perjanjian kerja sama.
Menurut Anies, Thamrin 10 di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, telah menjadi etalase UMKM kuliner maupun produk kerajinan yang biasanya ramai dinikmati warga Jakarta hingga malam hari sebelum masa pandemi COVID-19.
Bahkan, perputaran ekonomi dan transaksi di salah satu pusat kuliner tersebut bisa mencapai Rp180 juta per hari.
Dengan kasus COVID-19 yang mulai terkendali, Anies berharap Jakarta memiliki andil untuk kembali membangkitkan usaha dan perekonomian pelaku UMKM yang sebelumnya amat terdampak karena pandemi.
"Ketika di Jakarta terjadi transaksi lebih banyak, maka akan punya efek pada daerah produsen, sehingga perputaran perekonomiannya jauh lebih cepat lagi bangkitnya," kata Anies.
Adapun kegiatan Festival Kopi dan Tahu Sumedang ini menampilkan berbagai produk UMKM Kabupaten Sumedang, antara lain kopi, Batik Kasumedangan, makanan olahan, kerajinan dan ukiran.
Anies makan bubur ayam Kuningan
Tidak sampai di situ, setelahnya, Anies juga makan bubur ayam hangat khas Kuningan, Jawa Barat, di Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/12/2021) pagi, kemarin.
Di sana, Anies mengajak keluarganya makan bersama pada jam 6 pagi. Anies pun punya cerita unik soal bubur ayam kuningan idamannya itu. Bahkan, ia sampai mengulik keseharian pedagangnya.
"Setiap malam persiapan itu dilakukan. Jam 10 malam ia mulai masak bubur dan menyiapkan semua racikan pendampingnya. Biasanya tuntas pada jam 2 dini hari, lalu ia tidur sebentar sampai subuh. Selesai salat Subuh, ia berangkat menuju lokasi ini," jelas Anies.
Pemilik usaha bubur ayam tersebut namanya Upid, berasal dari Kab Kuningan, Jawa Barat. Sudah 9 tahun dia berjualan bubur ayam yang diberi nama “Bubur Ayam Kuningan” atawa “Bubur Baraya”.
"Kang Upid ini meneruskan usaha almarhum ayahnya. Melayani pembeli sejak subuh, sampai habisnya, biasanya tuntas menjelang jam 9 pagi."
Menurut Anies, Bubur Baraya kepunyaan Kang Upid sungguh nikmat. Wajar, kalau produk tersebut disukai anak-anaknya yakni Tia dan Mikail. Lokasinya pun berada di tepi jalan dan masih amat sederhana. Walau begitu, rasanya, kata Anies, luar biasa.
"Mereka itu senang makan di sini saat semua masih bersekolah menengah di Labscool Kebayoran," ujarnya.
Usai makan, Anies memuji Kang Upid. "Inilah salah satu contoh pribadi tangguh. Ia ulet, progresif dan berjangkauan luas. Bangga dan hormat melihatnya. Jangan pernah pandang enteng pengusaha yang skala usahanya masih kecil seperti ini," tandas Anies lewat akun Facebook-nya.
Sontak, hal itu langsung ditanggapi netizen. "Gak perlu masuk gorong2 pak itu awal bencana.... Mending sperti ini cucok banget buat seorang pemimpin yg peduli buat rkyat nya.... Tpi bagi buzerr akan selalu salah...." tulis Deddy Ridho.