ERA.id - Nenek Hindun sudah lama meninggal, namun sayang, sosoknya diangkat kembali di musim politik. Hal itulah yang dikeluhkan politisi Partai Golkar, Andi Sinulingga.
Ia menuduh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha sudah mempolitisi mayat Nenek Hindun untuk dipakai menyerang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kata Andi, jenazah Nenek Hindun diurus oleh tim sukses Anies Baswedan yang berasal dari Partai Gerindra dan PKS. Ia meminta Giring untuk tidak mengungkitnya lagi.
"Nenek Hindun sudah wafat, jenazahnya yang urus timnya Anies, yang sholatin, yang bawa ke kuburan timnya Anies dari PKS dan Gerindra," tulis Andi Sinulingga lewat akun Twitternya @AndiSinulingga, Sabtu (25/6/2022) silam.
Andi juga bilang, Giring dan kawan-kawan tak berbuat apa-apa dengan jenazah tersebut. Terakhir, Andi bilang kalau sikap Giring sungguh bengis.
"Sementara @Giring_Ganesha dkknya tak berbuat apa2 atas mayat tsb, malah selalu mempolitisir mayat nenek hindun terus menerus. Sungguh bengis kalian," ujarnya.
Sebelumnya Giring mengusulkan kalau sebaiknya Anies membuat nama jalan 'Nenek Hindun' di Jakarta sebab Anies sudah mengganti 22 nama jalan dengan nama tokoh Betawi.
Kata Giring, nama Nenek Hindun tepat, sebab bisa mengingatkan betapa tragisnya menjadi korban politik saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Jenazah Nenek Hindun sendiri ramai diberitakan karena diduga ditelantarkan oleh masyarakat jelang pemakaman saat 2017 silam.
Kuat dugaan, Nenek Hindun dalam Pilkada DKI Jakarta putaran pertama memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
"Nama jalan (alm) nenek Hindun ini lebih tepat untuk diperjuangkan menjadi nama jalan baru di Jakarta untuk mengingatkan kita ada seorang warga yang menjadi korban jahatnya Politik Identitas dan Politisasi Agama," ungkap Giring.