ERA.id - Jazz merupakan genre musik yang sering dianggap musik yang ‘mahal’ atau elit. Namun, Direktur PT Jazz Gunung Indonesia, salah satu promotor acara musik jazz, Bagas Indyatmono mengatakan, musik jazz tidak demikian dan tidak memiliki batasan apa pun.
“Sebenarnya itu secara tidak sengaja ya musik jazz itu bisa dianggap seperti itu. Padahal sebenarnya musik jazz itu bisa dibilang nggak ada batasan gitu ya, tanpa sekat juga, dan berangkat dari sebuah pergerakan juga kan musik jazz,” kata Bagas Indyatmono saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/7/2024).
Meski sering dianggap sebagai musik yang ‘mahal’, eksistensi jazz di Indonesia cukup baik beberapa tahun belakangan. Bagas menyampaikan hal tersebut bisa terjadi karena musisi-musisi muda mulai kembali mengeksplor genre jazz dan merilis banyak karya baru.
“Saya sih melihat pergerakan dari musisi-musisi (jazz) muda di beberapa tahun belakangan ini cukup baik. Mereka mulai berani lagi mengeluarkan karya baru, bahkan mereka militan juga gitu ya,” tuturnya.
Para musisi muda jazz juga sering mengadakan acara-acara musik jazz. Menurut Bagas semangat ini harus terus didukung untuk musik jazz tetap eksis di Indonesia.
“Berani untuk bikin showcase sendiri bahkan, music camp, jazz camp, ini yang perlu kita kembangkan. Kami juga secara ekosistem pasti akan mendukung itu, karena tanpa adanya ini musik jazz tidak akan bisa berlanjut ke depannya,” tambahnya.
Tak hanya itu, Bagas juga mengaku sangat optimis dengan perkembangan musik jazz di Indonesia ke depannya semakin baik. Peran promotor juga sangat penting untuk memberikan wadah bagi para musisi jazz untuk menampilkan karya-karya mereka.
“Sangat optimis ya (musik jazz makin berkembang di Indonesia), karena pergerakan anak mudanya cukup bagus. Tinggal ini bagaimana kita merawatnya sih, makanya kami juga sebagai promotor berperan di situ untuk merawat lagi musisi-musisi ini. Dengan cara mengundang mereka untuk main, tampil, memberikan mereka ruang, platform, itu selalu kami dari jazz Indonesia lakukan untuk musisi jazz,” jelasnya.
Salah satu acara musik jazz yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat adalah Gaia Music Festival Jazz in the Valley pada 3 dan 4 Agustus mendatang. Menurut Bagas, festival tersebut sebagai wadah bagi para musisi dan semakin memperkenalkan bahwa musik jazz bukan hal yang mahal dengan mengusung konsep berbeda.
“Ini (Gaia Music Festival) juga yang membuat kami ingin musik jazz itu accessable untuk semua lagi. Biasa musik jazz di gedung, ini kita di luar ruangan. Jadi ini cara kami untuk menyiasati tadi itu musik jazz yang dibilang eksklusif dan mahal,” pungkas Bagas Indyatmono.