NasDem Disarankan Kunci Koalisi dengan Demokrat dan PKS Jelang Pilpres 2024

| 21 Sep 2022 21:52
NasDem Disarankan Kunci Koalisi dengan Demokrat dan PKS Jelang Pilpres 2024
Momen Anies Ketemu AHY, didampingi Jusuf Kalla, Ahmad Syaikhu, dan Surya Paloh (Dok. Andi Arief).

ERA.id - Partai NasDem mesti mengunci Demokrat dan PKS dalam satu ikatan koalisi menuju Pilpres 2024.

"Jika tidak, Nasdem bisa kehilangan momentum," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang, Rabu (21/9/2022).

Dari amatannya, dinamika menuju Pilpres masih terus bergerak dan komunikasi politik antarpartai intens dilakukan.

"Maka Nasdem pada titik ini, harus mengunci PKS dan Demokrat dalam satu baris, sebelum ditarik oleh koalisi yang lain."

Dia menambahkan jika dilihat dari pengelompokan partai yang akan berkoalisi untuk mengusung pasangan calon presiden pada pilpres 2024 mendatang, maka terlihat bahwa PDI Perjuangan dapat mengusung pasangan calon sendiri tanpa koalisi, karena telah memenuhi syarat 20 persen.

Sementara Partai Golkar, PAN dan PPP telah membentuk KIB, dan Gerindra akan berkoalisi dengan PKB, maka partai yang tersisa adalah Nasdem, PKS dan Demokrat.

"Dengan demikian, menurut saya tidak ada pilihan lain bagi Partai Nasdem harus berkoalisi dengan partai PKS dan Partai Demokrat," kata pengajar ilmu politik pada sejumlah perguruan tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.

Dia mengatakan, dengan dibangunnya koalisi antara Nasdem, PKS dan Demokrat, maka merupakan perpaduan antara basis nasionalis demokrat dan nasionalis religius.

Mengenai figur Capres, dia mengatakan, jika koalisi ini permanen, maka Anies Baswedan berpeluang besar untuk diusung. Itu disebab Nasdem dan PKS tidak memiliki kader .

Sedangkan Demokrat secara hitungan politik, hanya mampu mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang elektabilitasnya sekadar menjadi calon wakil presiden saja dari koalisi tersebut.

"Sehingga politik kompromistis tentu diambil agar Anies dan AHY dapat disandingkan. Jika koalisi Nasdem, PKS dan Demokrat dipertemukan oleh figur yang sama, maka secara otomatis mereka telah melepaskan basis ideologis masing-masing," katanya.

Rekomendasi