Curhat Jokowi: Wisata Dalam Negeri Sepi Tapi Warga Indonesia Berbondong-bondong ke Luar Negeri

| 29 Sep 2022 17:35
Curhat Jokowi: Wisata Dalam Negeri Sepi Tapi Warga Indonesia Berbondong-bondong ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo (Dok Sekretariat Presiden)

ERA.id - Presiden Joko Widodo menyinggung soal sektor pariwisata Indonesia yang terancam defisit.

Sebab, jumlah wisatawan asing belum meningkat, namun warga Indonesia banyak yang berlibur ke luar negeri.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat acara Pengarahan Presiden kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pangdam dan Kapolda di Jakarta, Kamis (29/9/2022).

"Saya juga titip mengenai pariwisata. Ajak masyarakat kita, ini kita bisa defisit ini wisata kita. Yang datang ke sini belum banyak, yang keluar malah banyak sekali," kata Jokowi.

Karena itu, Jokowi memerintahkan kepada seluruh kepala daerah untuk mengajak warganya agar berwisata di dalam negeri saja. Sebab, jika banyak yang berlibur ke luar negeri akan berpengaruh pada pendapatan devisa.

"Hati-hati defisit kita lari lagi kalau caranya kita tidak rem. Hati-hati," kata Jokowi.

"Sekali lagi, tolong masyarakat diajak, Pak gubernur, pak bupati, pak wali kota ajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja. Setuju?" ucapnya yang disanggupi seluruh kepala daerah yang hadir.

Mantan gubernur DKI itu mengatakan, Indonesia memiliki banyak tempat-tempat wisata potensial. Diantaranya seperti Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Toba, Raja Ampat, Bromo, Jogja, Babel, Borobudur, hingga Jakarta.

Namun sangat disayangkan daerah-daerah itu tak dipromosikan secara maksimal. Jokowi lantas menyoroti banyaknya pejabat yang hobi bepergian ke luar negeri, ketimbang memberi contoh wisata di dalam negeri.

"Kenapa dalam situasi krisis global ini malah berbondong-bondong ke luar negeri, di pamer-pamerin di Instagram, apalagi pejabat," kata Jokowi.

Jokowi lantas mengatakan, dirinya juga banyak menerima undangan ke luar negeri. Bahkan bisa mencapai 20 undangan dalam setahun.

Namun tidak semua undagan dipenuhi. Jokowi menegaskan hanya menerima satu atau dua saja undangan ke luar negeri dalam setahun. Itupun hanya untuk agenda tertentu.

"Saya dateng paling dua atau tiga. Betul-betul saya rem. Ini ada manfaat konkrit enggak sih. Karena juga kelaur uang kita kalau keluar itu," kata Jokowi.

Oleh karena itu, dia meminta seluruh pejabat juga ikut menahan diri untuk mengurangi intensitas bepergian ke luar negeri.

Jokowi meminta seluruh pemangku kepentingan, baik menteri maupun kepala lembaga dan kepala daerah untuk mempromosikan wisata di dalam negeri.

"Jadi hal-hal yang seperti itu rem! Rakyat juga kita beri tahu. Gunakan untuk wisata di dalam negeri saja," pungkasnya.

Rekomendasi