Jokowi Pamer Kemampuan Kendalikan Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi: Nanti Bandingkan dengan Negara Lain

| 19 Oct 2022 12:31
Jokowi Pamer Kemampuan Kendalikan Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi: Nanti Bandingkan dengan Negara Lain
Tangkapan layar Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat membuka Trade Expo Indonesia 2022 di ICE, BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (19/10/2022). (ANTARA/Gilang Galiartha)

ERA.id - Presiden Joko Widodo memamerkan kemampuan pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi hingga mengendalikan inflasi di tengah krisis global.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat meresmikan pembuatan Trade Expo Indonesia ke-37 tahun 2022 di Tangerang, Rabu (19/10/2022).

"Di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah resesi, Indonesia di Kuartal II masih tumbuh 5,44 persen," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kondisi itu harus disyukuri. Sebab, Indonesia diklaim sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi jika dibandingkan negara lain.

"Ini wajib kita syukuri. Kita termasuk negara-negara yang memiliki growth, pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memamerkan soal inflasi di Indonesia. Menurutnya, pada Agustus 2022 lalu, pemerintah mampu mengendalikan inflasi sebesar 4,6 persen. Bahkan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), inflasi yang ada hanya naik menjadi 5,9 persen.

Dengan kondisi tersebut, Jokowi lantas meminta semua pihak membandingkan kondisi ekonomi di Indonesia dengan negara-negara lain.

"Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara-negara lain. Growth, pertumbuhan kita dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain," kata Jokowi.

Tak hanya mengendalikan inflasi saja, Jokowi juga menyebut neraca dagang pada Januari-September 2022 mengalami surplus mencapai 39,8 miliar dolar Amerika Serikat.

Dengan capaian-capaian itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan semua pihak seharusnya bisa lebih optimis lagi meskipun krisis global menghantui.

"Meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap. Silahkan negara-negara lain. Negara kita harus tetap optimis," pugkasnya.

Rekomendasi