AHY Respons Isu Koalisi Perubahan yang Terancam Ambyar

| 13 Nov 2022 19:31
AHY Respons Isu Koalisi Perubahan yang Terancam Ambyar
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Dok. Agus Yudhoyono)

ERA.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa saat ini partainya terus berkomunikasi secara intensif dengan Nasdem dan PKS.

AHY mengatakan bahwa komunikasi tersebut terkait dengan proses koalisi tiga partai untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, di mana sejumlah pertemuan cukup sering dilakukan mulai dari tingkatan ketua umum hingga jajaran teknis.

Diketahui, Koalisi Perubahan yang diisi Demokrat, NasDem, dan PKS diisukan terancam ambyar, setelah deklarasi 10 November dibatalkan. Muncul spekulasi kalau PKS ditawari jatah menteri dari pihak Istana Negara.

"Kami cukup sering melakukan pertemuan, baik di tingkat pimpinan ketua umum, juga di tingkat jajaran yang secara teknis membicarakan berbagai peluang dan merumuskan untuk memperkuat visi kebersamaan," kata AHY.

AHY menjelaskan, dalam menyusun sebuah koalisi, harus ada landasan yang cukup kuat untuk menuju perubahan dan perbaikan untuk Indonesia. Hal itu merupakan kunci untuk memperkuat koalisi ketiga partai tersebut.

Ia menambahkan, memang untuk proses koalisi tersebut bukan merupakan hal yang sederhana. Selalu ada sejumlah hal yang dibahas untuk menyelaraskan tujuan besar dari ketiga partai tersebut. Koalisi itu, ingin mengusung perubahan perbaikan untuk masyarakat.

Terkait deklarasi untuk calon presiden dan wakil presiden 2024, lanjutnya, ketiga partai tersebut tidak ingin tergesa-gesa yang nantinya bisa membuat deklarasi tersebut tidak berkembang. Namun ia memastikan bahwa deklarasi tersebut akan dilakukan.

"Pada saatnya, momentum (deklarasi) itu akan hadir. Tetapi kami tidak ingin tergesa-gesa, lalu akhirnya hanya sekedarnya saja. Kalau hanya untuk deklarasi kemudian tidak berkembang dan mundur ke belakang, rasanya bukan itu yang kita inginkan," ujarnya.

Terkait dengan sosok yang akan dimunculkan sebagai pasangan Anies Baswedan yang telah diusung oleh Partai Nasdem, lanjutnya, hal tersebut juga masih terus menjadi bahan pembicaraan ketiga partai tersebut.

"Untuk pasangan ini juga menjadi agenda utama yang kita terus bahas. Dari ketiga partai ini tidak ingin gegabah, kami ingin meyakinkan, pasangan yang diusung nanti benar-benar memiliki peluang kemenangan yang baik," katanya.

Sementara secara garis besar, lanjutnya, pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 Partai Demokrat menargetkan untuk mampu meraup 15 persen suara pemilih. Salah satu wilayah yang diharapkan mampu mendorong perolehan suara tersebut adalah wilayah Jawa Timur.

"Jawa Timur yang begitu besar, 38 kabupaten kota, anak muda juga besar sekali. Rasanya menjadi ruang demokrasi yang dinamis. Saya juga mendorong Jawa Timur jadi mesin pendorong elektabilitas," katanya.

Rekomendasi