Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Wamenag: Seharusnya Penceramah Agama Tidak Menyerang Kehormatan Presiden

| 19 Jan 2023 14:11
Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Wamenag:  Seharusnya Penceramah Agama Tidak Menyerang Kehormatan Presiden
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi (Antara)

ERA.id - Wakil Menteri Agama, KH. Zainut Tauhid Saadi turut mengomentari ceramah pendakwah Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, yang menyebut Presiden Joko Widodo sebagai sebagai Firaun. 

"Saya mengimbau kepada siapa pun khususnya penceramah agama untuk tidak menyerang kehormatan atau harkat dan martabat diri presiden dan/atau wakil presiden di depan umum. Apa pun alasannya tindakan tersebut tidak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum," kata Zainut Tauhid Sa'adi di Jakarta, Kamis (19/1/2023). 

Ia menjelaskan, bahwa kebebasan menyampaikan pendapat apakah itu bentuknya kritik maupun saran hendaknya dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika, tidak dengan cara yang sarkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama. 

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat juga mengimbau kepada para penceramah agama/pendakwah dan tokoh agama hendaknya menjadikan mimbar ceramah sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan dan inspiratif. 

"Setiap tokoh agama, ulama, dan penceramah agama mengemban tugas mulia sebagai pewaris para nabi (waratsatul ambiya) untuk melaksanakan tugas amar ma'ruf nahi munkar yakni mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui jalan dakwah," katanya.

Karenanya, dalam melaksanakan tugas dakwah harus dengan cara-cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yaitu yakni dengan hikmah   penuh kebijaksanaan, mau'idhah hasanah dengan pesan-pesan yang baik,  dan mujadalah hasanah yakni berdiskusi atau bertukar pikiran dengan cara yang santun dan bijak.

"Saya kira ketiga hal tersebut bersifat umum yang semua penceramah agama sudah sangat memahaminya, hanya  penerapannya saja yang dibutuhkan kesadaran dan  tanggung jawab."

"Tidak boleh atas nama melaksanakan tugas dakwah yang mulia dengan mengungkapkan kata-kata yang kasar, menebarkan ujaran kebencian, hoax, fitnah, adu domba, bersikap subyektif dan berlaku tidak adil," katanya.

Lebih lanjut, kata dia, setiap penceramah agama hendaknya bersikap adil dan obyektif dalam menilai seseorang, jangan sampai karena kebencian atau ketidaksukaannya terhadap orang lain menjadikan tidak bisa berbuat adil. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Ma'idah ayat 8.

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Kemarin, ramai beredar potongan video Cak Nun mengisi Maiyah dan berucap, "Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga, terus Haman yang namanya Luhut," ujar Budayawan itu.

Rekomendasi