ERA.id - Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional menilai, bahwa PDIP keliru jika menganggap PAN meyerobot kader partai lain Ganjar Pranowo sebagia Calon Presiden pada pesta demokrasi pemilihan presiden 2024.
"Harusnya mereka bangga. Bahwa kami dari luar pagar itu meriset ada seorang kader parpol yang punya popularitas. Harusnya mereka bangga. Itukan kader mereka toh," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PAN Fiqri Yasin dikutip Rabu (1/3/2023).
PAN pun tak mau ambil pusing soal teguran PDI Perjuangan terkait serobot kaderan, lantaran membuka peluang mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia mengaku, partainya memang belum berkomunikasi dengan PDIP, namun tidak ada etika politik yang dilanggar. Sebab, PAN maupun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pun belum resmi mengusung capres.
"Ya belum. Yang enggak boleh itu misalnya kita calonkan dia tanpa ba bi bu, nah itu pelanggaran etika," kata Fiqri kepada wartawan,
Dia bilang, PAN boleh disebut melanggar etika politik apabila secara resmi mendeklatasikan hingga mendaftarkan Ganjar sebagai capres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara sejuah ini, PAN masih sebatas mempertimbangkan sejumlah nama untuk diusung karena adanya aspirasi dari kader akar rumput. Sehingga sah saja untuk menyebutkan nama tokoh manapun, termasuk Ganjar.
"Yang tidak boleh adalah, apabila kita sekarang ini mencalonkan, tiba-tiba saya mengeluarkan bahwa ini adalah capres kami berupa SK kita daftarkan ke KPU, itu pelanggaran," ucapnya.
"Dari PAN nyebut siapa saja, ini karena berdasarkan pertimbangan, kan banyak hal yang kita pertimbangkan, sehingga Ganjar itu layak menjadi calon presiden," imbuh Fiqri.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Sebab memenuhi kriteria yang pernah disebut oleh Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan saat pembukaan Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PAN di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (26/2).
“Gubernur Jateng, Mas Ganjar Pranowo. Kelihatan, Pak, rambutnya tambah putih, Pak. Kening mulai berkerut, Pak,” kata Zulhas.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Sadarestu mengingatkan partai politik lain untuk mengedepankan etika politik.
"Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, bahwa etika politik sangat penting dan harus dikedepankan," katanya kepada wartawan, Senin (27/2).
Dia mengatakan, jangan sampai partai politik lain asal menyerobot tokoh untuk dicalonkan sebagai presiden. Apalagi, tokoh tersebut bukan kader partai yang sama.
"Jangan sampai main serobot. Apalagi Pak Ganjar sampai saat ini masih kader dan petugas partai PDI Perjuangan," kata Sadarestu.