ERA.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bergabung dengan Partai Golkar pada 18 Januari lalu, sejak saat itu dia menjadi magnet bagi partai politik berlambang pohon beringin itu. Tidak lama setelah pejabat yang akrab dipanggil RK tersebut bergabung dengan Partai Golkar, akhir Januari Rian Ernest berlabuh ke Partai Golkar. Salah satu alasan politisi muda tersebut bergabung dengan Partai Golkar adalah kehadiran RK di partai itu.
Dalam Golkar Institute Public Lecture - Executive Education Program for Young Political Leaders 11 pada Senin, 13 Maret 2023, salah seorang peserta agenda tersebut menyatakan bahwa dirinya belum lama bergabung dengan Partai Golkar.
”Saya baru buat KTA seminggu yang lalu,” kata peserta bernama Jay itu disambut tepuk tangan peserta lain. Dia menyampaikan hal tersebut ketika berdialog dengan RK di atas panggung.
Jay yang berlatar belakang pengusaha mengaku memilih Partai Golkar karena RK sudah bernaung di partai tersebut. ”Terinspirasi oleh Pak Gubernur (Jawa Barat Ridwan Kamil). Saya merasa Pak Gubernur sangat membina para pengusaha,” ungkap dia. Jay mengaku sudah beberapa kali bertemu dengan RK di berbagai acara. Salah satunya di West Java Investment Summit. Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan niatan untuk membangun sekolah maritim di Patimban.
Mendengar pengakuan Jay, RK langsung merespons. Dia menyatakan bahwa Jay merupakan salah seorang pengusaha yang sempat mendengar penjelasan langsung terkait alasan dirinya bergabung dengan Partai Golkar. ”Saya ceritakan yang tadi saya ceritakan. Salah satunya yang nyantol (Jay) ini. Ini usahanya banyak, bisnisnya lancar, insya Allah akan jadi amunisi luar biasa untuk Partai Golkar,” harap mantan wali kota Bandung tersebut.
Diakui oleh RK, meski besaran upah pekerja di Jawa Barat termasuk salah satu yang tertinggi, Jawa Barat mampu mempertahankan posisi sebagai provinsi dengan nilai investasi paling besar.
Menurut RK, salah satu alasan investor memilih Jawa Barat adalah kondusifitas. Para pengusaha atau investor ingin tenang menjalankan usaha mereka. ”Provinsi Jawa Barat penduduknya 50 juta, kriminalitasnya cuma 7.500. Untuk ukuran 50 juta masyarakat, kriminalitas 7.500 itu kecil,” beber dia. Alasan lain Jawa Barat dipilih investor adalah tersedianya infrastruktur lengkap.