Malaysia dan Arab Saudi Jadi Negara Favorit Penampung PMI Ilegal

| 17 May 2023 10:17
Malaysia dan Arab Saudi Jadi Negara Favorit Penampung PMI Ilegal
10 orang pekerja migran ilegal yang dicegah ke Arab Saudi di Bandar Soetta, Kota Tangerang, Banten. (Istimewa)

ERA.id - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat, dua negara favorit bagi penyalur pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal atau nonprosedural. Kedua negara tersebut yakni Malaysia dan Arab Saudi.

Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi mengatakan, pasalnya negara tersebut banyak aturan yang memudahkan terkait pekerja migran. Alhasil, dijadikan praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Negara favorit para penyalur dan pekerja itu sendiri yakni Arab Saudi. Karena Arab Saudi cukup butuh visa umrah atau ziarah. Kalau sudah habis masa berlaku pada 30 hari enggak pulang, overstay itu tidak jadi masalah di sana," ucapnya di shelter P4MI Kota Tangerang, Selasa (16/5/2023).

Rinardi menjelaskan, selain Timur Tengah negara yang menjadi favorit selanjutnya untuk dikirim pekerja ilegal yakni di wilayah Asia Tenggara, yakni Malaysia. Hal itu lantaran langsung dengan pintu perbatasan dengan Indonesia.

"Malaysia negara yang paling banyak juga, karena kan mereka langsung dengan pintu perbatasan kita. Ada Kalimantan Utara, ada dari Kepulauan Riau, ada Batam. Ini menyebabkan para penyalur mudah ke Malaysia tanpa dokumen resmi," katanya.

Rinardi menyebutkan, para penyalur ilegal atau mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mengincar korbannya yang berstatus ibu rumah tangga. Tidak hanya itu, para mafia ini juga mengincar para pekerja yang berlatar pendidikan tamatan SD dan SMP.

"Mereka mengincar rata-rata berusia 22-45 tahun. Dan mereka pun mengincar yang latar belakang pendidikannya tamatan SD dan SMP," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan ERA.id, BP2MI mencegah keberangkatan 10 orang calon pekerja migran yang akan ditempatkan secara ilegal atau nonprosedural di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, Banten.

Kesepuluh calon pekerja tersebut akan dipekerjakan menuju Arab Saudi untuk dijadikan sebagai asisten rumah tangga.

Rekomendasi