ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meyakini, tak ada jalan buntu dalam upaya rekonsiliasi antara Presiden kelima RI Megawati Seokarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (AHY). Namun, mempertemukan kedua tokoh tersebut perlu mencari waktu yang tepat.
Hal ini menanggapi harapan Partai Demokrat untuk membuka ruang dialog dan rencana rekonsiliasi antara Megawati dan SBY.
"Kalau saya meyakini dan optimis tidak akan pernah ada jalan buntu. Hanya semuanya kan tentu harus pada timing yang tepat," kata Puan saat meninjau persiapan perayaan Puncak Bulan Bung Karno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Meski begitu, Puan mengatakan bahwa pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada akhir pekan lalu, telah membuka jalan untuk menuju upaya rekonsiliasi antara dua mantan pemimpin negara tersebut.
Diketahui, selain elite partai politik, Puan merupakan putri bungsu Megawati. Sementara AHY adalah putra sulung SBY.
"Yang pasti, apa yang saya dan mas AHY lakukan ini merupakan salah satu jalan pembuka untuk menuju sampai ke situ," kata Puan.
Lebih lanjut, Ketua DPR RI itu berharap, apa yang menjadi mimpi SBY untuk bertemu Megawati dan Jokowi dapat terwujud.
Menurutnya, di tengah tahun politik ini, seluruh partai memiliki komitmen yang sama yaitu menciptakan pemilu damai.
"Mudah-mudahan, apa yang menjadi mimpi Pak SBY bisa menjadi kenyataan. Saling menjemput, dijemput, bahkan disambut oleh presiden kedelapan," ujar Puan.
Sebelumnya, Partai Demokrat terbuka dengan upaya rekonsiliasi antara Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, masih menunggu Megawati membuka pintu dialog.
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, selama ini pun SBY sudah membuka pintu karena merasa tak punya masalah dengan Megawati.
"Pak SBY sih dari dulu membuka diri dan berharap sebetulnya sudah sejak lama juga tidak ada persoalan. Hanya kan tinggal bagaimana Bu Mega juga membuka ruang yang sama-sama untuk melakukan rekonsiliasi," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Menurutnya, upaya rekonsiliasi sebenarnya sudah terbuka sejak adanya pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimutri Yudhoyono (AHY) pada akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, Herman mengatakan, sebenarnya sejak dulu pihaknya maupun SBY tak merasa memiliki persoalan dengan PDIP maupun Megawati.
Menurutnya yang terjadi selama ini hanya kesalahpahaman yang belum sepat diluruskan, hingga membuat hubungan Megawati dan SBY merenggang. Oleh karena itu, upaya rekonsiliasi diperlukan.
"Realitasnya juga pak SBY menginginkan tidak ada persoalan. Dan bagi pak SBY juga tidak ada persoalan sampai hari ini. Mungkin saja ada kesalahpahaman," katanya.
Namun, dia meminta semua pihak juga mendukung upaya rekonsiliasi ini terjadi. Jangan sampai ada mencoba memanas-manasi keadaan yang sudah mulai mendingin.
"Maka itu seluruh instrumen yang dekat dengan baik itu bu Mega maupun Pak SBY, ayo kita buka jalan, jangan ada kompor-kompor yang memanasi," kata Herman.