ERA.id - Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengaku, banyak berubah karena Presiden Joko Widodo. Sebab dua kali kalah ikut pemilihan presiden (pilpres).
Hal itu disampaikan dalam pidatonya saat menghadiri acara HUT ke-59 Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023) malam.
"Banyak yang mengatakan saya berubah. Bagaimana tidak berubah, dua kali dikalahkan ya terpaksa berubah," kata Prabowo sembari tertawa.
Meski begitu, dia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang merangkulnya hingga kini bisa bersama-sama di pemerintahan.
Dia bilang, tak banyak negara yang menampilkan lawan politik yang diakhir kompetisi justru bersatu.
"Jadi terima kasih kesempatann bapak mengajak saya. Saya mengabdi bersama bapak, saya saksi bahwa bapak berjuang sepenuhnya untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Saya banyak belajar dari bapak, terutama di bidang politik, pak," kata Prabowo.
Menteri Pertahanan itu mengatakan, dalam lima tahun terakhir ini banyak belajar dari Presiden Jokowi, khususnya untuk urusan politik.
Salah satu pelajaran yang diambilnya yaitu, memenangkan suatu pertandingan tanpa harus menjatuhkan dan menghina lawannya.
"Terima kasih sekali lagi pak. Contoh kenegawaranan bapak, saya belajar banyak dari bapak. Nguluruk tanpo bolo, menang tanpa ngasurake (melawan tanpa teman, mengalahkan tanpa merendahkan)," ucapnya.
Oleh karena itu, dia berjanji di hadapan Presiden Jokowi, untuk merangkul semua pihak jika dirinya berhasil memenangkan Pilpres 2024.
"Menang tapi tidak menyakitkan, tapi mengajak. Saya kira ini adalah pelajaran untuk seluruh bangsa Indonesia. Dan saya seandainya, Insyaallah mendapat mandat, saya pun ingin meniru langkah bapak. Saya pun akan mengajak semua unsur untuk bersama kita membangun bangsa," kata Prabowo.
Diketahui, pasangan bacapres-bacawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diusung oleh sembilan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Empat partai diantaranya merupakan partai di parlemen.
Adapun KIM terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PBB, PSI, Partai Gelora, Partai Garuda, dan PRIMA.