ERA.id - Pengenalan konsep contract farming menjadi sorotan menarik dalam wacana kebijakan yang diusulkan oleh Calon Presiden Anies Baswedan. Untuk itu mari mengenal contract farming lebih dalam.
Contract farming diperkenalkan sebagai strategi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan efisiensi produksi pertanian. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut mengenai konsep contract farming yang diusung oleh Anies Baswedan dan implikasinya terhadap pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.
Mengenal Contract Farming
Dilansir dari The Food and Agriculture Organization, inti dari kontrak pertanian terdapat perjanjian antara petani (produsen) dan pembeli: keduanya setuju sebelumnya mengenai syarat dan kondisi untuk produksi dan pemasaran produk pertanian.
Namun biasanya beberapa syarat ini dapat menentukan harga yang akan dibayarkan kepada petani, jumlah dan kualitas produk yang diminta oleh pembeli, dan tanggal pengiriman kepada pembeli.
Dalam beberapa kasus, kontrak juga dapat mencakup informasi lebih rinci tentang bagaimana produksi akan dilakukan, atau apakah input seperti benih, pupuk, dan saran teknis akan disediakan oleh pembeli.
Transformasi terbaru dalam sistem pertanian dan pangan telah menciptakan persyaratan teknis dan pengeluaran baru yang membuat petani terbatas dan sulit mengakses saluran pasar modern.
Maka demikian, pertanyaan mengenai urgensi kontrak pertanian dapat menjadi mekanisme institusional yang efektif untuk mengatasi masalah menjadi sangat relevan.
Selain itu, minat yang berkembang dalam contract farming terkait dengan transformasi terbaru dalam sistem pangan dan pertanian yang membuat semakin sulit memenuhi tuntutan konsumen.
erubahan demografis (misalnya di daerah yang cepat mengalami urbanisasi) dan peningkatan standar hidup telah menuntut peningkatan jumlah makanan.
Peningkatan akan permintaan tersebut telah menghasilkan berbagai perkembangan mulai dari ilmiah dan teknologis. Hal tersebut pada gilirannya secara signifikan telah berkontribusi pada perubahan permintaan pasar, operasi rantai pasok, dan produksi komoditas mentah.
Penggunaan contract farming kini semakin berkembang di negara-negara berkembang. Hal ini membuka peluang penting untuk pengembangan ekonomi dan sosial dengan memberikan akses produsen lokal ke pasar dan dukungan berupa transfer teknologi dan fasilitas kredit.
Selain itu, contract farming dipandang sebagai alat potensial untuk mengurangi kemiskinan, berkontribusi pada pengembangan dan pekerjaan di daerah pedesaan, serta meningkatkan ketahanan pangan.
Usulan Contract Farming oleh Anies
Sebagaimana Era berikutkan sebelumnya, Anies mengungkapkan gagasan terkait kebijakan ketahanan pangan melalui sistem contract farming yang menjadi satu fokus penting dalam wacana politiknya.
Dalam upayanya menghentikan program food estate yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, Anies meyakini bahwa model pertanian kontrak akan membawa dampak positif terutama bagi petani kecil yang selama ini menghadapi kendala dengan harga gabah yang rendah.
Anies juga menegaskan bahwa konsumen juga akan mendapat manfaat dari sistem ini dengan stabilnya harga beras. Sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies mencatat bahwa ia pernah berhasil menerapkan konsep contract farming untuk memastikan pasokan pangan di Ibukota.
Selain , ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…