Gus Miftah Klarifikasi Soal Bagi-Bagi Uang, Pengamat: Bawaslu Tetap Harus Periksa

| 30 Dec 2023 21:05
Gus Miftah Klarifikasi Soal Bagi-Bagi Uang, Pengamat: Bawaslu Tetap Harus Periksa
Tangkapan layar Gus Miftah bagi-bagi uang ke masyarakat. (Istimewa)

ERA.id - Aksi bagi-bagi uang oleh pendakwah kondang Gus Miftah yang dikenal sebagai pendukung pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2 menimbulkan kontroversi di media sosial. Pengamat politik Ray Rangkuti meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertindak.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video aksi pendakwah bernama asli Miftah Maulana mengenakan baju oranye dan tampak memegang banyak uang dengan nominal Rp2.000. Uang itu diberikan kepada warga sekitar yang mengantri.

Gus Miftah pun buka suara usai videonya viral. Ia mengaku hanya ikut membagikan sedekah dari pengusaha kaya di Madura.

“Haji Her pengusaha kaya Pamekasan tiap hari bagi sedekah di pasar, di sawah, pesantren, dan lain-lain. Kemarin saya silaturahmi ke beliau,” kata Gus Miftah kepada media, Jumat (29/12/2023).

Merespons tanggapan Gus Miftah, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Ray Rangkuti tetap menyerukan agar Bawaslu melakukan pemeriksaan. 

"Sekalipun sudah ada bantahan Gus Miftah soal video adanya bagi-bagi uang dalam satu kegiatan, yang sekaligus teriakan dan baju kaos dari paslon presiden/wakil presiden tertentu, baiknya tetap harus lebih diperjelas," ujar Ray dalam keterangannya yang diterima ERA, Sabtu (30/12/2023).

Ray meminta agar Bawaslu mengonfirmasi langsung kepada Gus Miftah dan panitia acara tentang kegiatan tersebut. Ia juga menilai ada potensi pelanggaran pemilu berupa dugaan politik uang.

"Dan pelanggaran berupa politik uang bukanlah pelanggaran kecil. Ia masuk jenis pelanggaran berat pemilu," tegas Ray.

"Oleh karena itulah Bawaslu segera melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan bahwa acara itu tidak mengandung unsur politik uang. Sekaligus mendorong agar segala bentuk acara yang menabur uang, untuk sementara tidak melibatkan siapapun yang terikat dengan capres/cawapres manapun. Karena hal itu sangat riskan mengundang terjadinya politik uang," lanjutnya.

Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin kuat dipilih dan didukung oleh para pemilih muslim, salah satunya Gus Miftah. 

Rekomendasi