Ziarah ke Makam Gus Dur, Ganjar Terkenang Semangat Jaga Plurarisme Meski Belum Bertemu Langsung

| 13 Jan 2024 11:11
Ziarah ke Makam Gus Dur, Ganjar Terkenang Semangat Jaga Plurarisme Meski Belum Bertemu Langsung
Ganjar Pranowo berziarah ke makam Presiden ketiga RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (Dok. Era.id/Gie)

ERA.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo berziarah ke makam Presiden ketiga RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (12/1).

Dalam kesempatan itu, Ganjar ditemani oleh salah satu putri Gus Dur, yaitu Yenny Wahid dan pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin.

Kepada awak media, mantan gubernur Jawa Tengah itu mengaku belum pernah bertemu Gus Dur secara langsung semasa hidupunya.

"Obsesi saya, yang dari dulu ingin bersalaman dengan Gus Dur tidak pernah terjawab. Dan, hari ini saya bersalaman dengan Ibu Sinta dan Mbak Yenny Wahid. Saya merasa damai," kata Ganjar dikutip dari keterangan tertulis pada Sabtu (13/1/2024).

Dia hanya memiliki kenangan membuatkan mie instan untuk Gus Dur saat berkunjung ke kediaman Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta. Menurutnya, keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu datang untuk berdiskusi menjelang peristiwa 17 Juli 1966 (Kudatuli).

"Beliau datang ke rumah Bu Mega di Kebagusan. Lalu Gus Dur minta mi instan dua, yang saat itu saya di dapur ngumpul sama Pak Taufiq Kiemas, lalu Gus Dur dengan Bu Mega bertemu di ruang kaca depan itu di Kebagusan dan beliau berbincang ketawa ketiwi," ucap Ganjar.

Meski begitu, dia kagum dengan semangat perjuangan Gus Dur dalam menjaga pluralisme di Indonesia.

"Maka selalu kita ingat, semangat perjuangan beliau dalam menjaga pluralisme bhineka tunggal ika, itu selalu melakat,” kata Ganjar.

Karena hal tersebutlah sosok Gus Dur sangat dihormati. Semangat itulah, akan ditirunya sebagai Calon Presiden yang berkontestasi di Pilpres 2024.

“Kita generasi penerus mengingat itu biar kita selalu punya tingkat toleransi tinggi, saling menghargai dan menghormati,” ucapnya.

Lebih jauh, Ganjar mengatakan, dirinya tidak pernah lupa akan salah satu pernyataan Gus Dur terkait kontestasi politik.

“Yang saya tidak pernah lupa dalam kontestasi politik, salah satu pernyataan Gus Dur yang menarik adalah ‘yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan’. Itu Gus Dur yang menyampaikan dan saya belajar betul memberikan semangat kepada kita untuk menjaga pluralisme yang ada,” tegas Ganjar.

Rekomendasi