17 Tahun Aksi Kamisan, Istri Munir: Penguasa Selalu Berkhianat

| 19 Jan 2024 19:00
17 Tahun Aksi Kamisan, Istri Munir: Penguasa Selalu Berkhianat
Suciwati, istri almarhum Munir, dalam konferensi pers peringatan 17 Tahun Aksi Kamisan, Kamis (18/1/2024). (ERA/Agus Ghulam)

ERA.id - Suciwati, istri mendiang Munir Said Thalib, aktivis hak asasi manusia (HAM) yang tewas diracun dalam penerbangan ke Belanda, merasa kecewa selalu dikhianati penguasa. Hal tersebut disampaikan pada peringatan "17 Tahun Aksi Kamisan" di depan Istana Negara, Kamis (18/1/2024).

"Hari ini, 17 Tahun Aksi Kamisan, sebenarnya adalah hal yang memprihatinkan ya, karena kasus-kasus kami belum sama sekali dibawa ke pengadilan," ujar Suciwati. "Dan kalaupun ada, selalu dikalahkan."

Menurutnya, hal itu merupakan pertanda impunitas masih bekerja secara luar biasa, sehingga para keluarga korban pelanggaran HAM di masa lalu masih terus berdiri menuntut keadilan tiap Kamis.

"Harusnya setiap ganti presiden, yang selalu menjanjikan soal penegakan HAM, soal penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat, tapi kami tetap ada. Karena selalu dikhianati. Kita hanya dipakai," ucapnya.

Perempuan berusia 55 tahun itu merasa semua presiden sama saja, hanya mengulang-ulang janji tanpa menepatinya. Namun, ia masih berharap setiap pergantian kekuasaan, korban pelanggaran HAM berat dan keluarganya mampu mendapat keadilan.

"Kita terus mendorong siapa pun presidennya nanti, salah satu sejarah bangsa ini harus diselesaikan dengan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM," tegas Suci.

Aksi Kamisan merupakan aksi yang diprakarsai keluarga korban pelanggaran HAM di Indonesia. Aksi ini rutin diadakan tiap Kamis sore di depan Istana Negara sejak 18 Januari 2007. 

Kamis (18/1/2024) lalu merupakan peringatan 17 tahun Aksi Kamisan dan dihadiri lebih banyak peserta dari biasanya.

Menurut pantauan ERA, lebih dari 100 orang hadir memadati lokasi aksi. Panggung kecil didirikan untuk pembacaan doa, penampilan musik, refleksi, dan orasi. Selain dihadiri keluarga korban pelanggaran HAM seperti Sumarsih (ibu korban Tragedi Semanggi I, Wawan) dan Paian Siahaan (bapak korban penculikan 1998, Ucok Munandar), aksi kemarin juga dihadiri komika Abdur Arsyad, filsuf Karlina Supelli, dan ekonom Faisal Basri.

Rekomendasi