ERA.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintahan tidak akan terganggu apabila ada yang menteri yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Hal itu merespons rencana Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam).
"Saya kira tidak akan terlalu menganggu ya," kata Ma'ruf dikutip dari kanal YouTube Wakil Presiden RI, Sabtu (27/1/2024).
Menurutnya, setiap menteri memiliki hak untuk mundur dari jabatannya. Sehingga tidak perlu dipermasalahkan.
"Seperti dikatakan presiden, kalau seorang menteri mundur, itu kan haknya. Artinya tidak ada masalah," kata Ma'ruf.
Terkait apakah kekosongan jabatan setelah menteri yang bersangkutan mundur, menurutnya ada dua opsi yang terbuka. Pertama yaitu langsung diganti, atau pejabat sementara.
Namun, keputusan dari dua opsi itu merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu nanti hak prerogatif presiden. Nanti presiden akan mempertimbangkan apa memang perlu menko baru, atau sementara dijabat sementara saja sampai akhir," ucapnya.
Mahfud MD menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (menko polhukam). Hal itu akan dilakukan pada waktu yang tepat.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri acara 'Tabrak, Prof' di Semarang, Jawa Tengah yang disiarkan di akun media sosial Mahfud pada Selasa (23/1/2024).
Dia menambahkan, kesiapannya untuk mundur itu merupakan kesepakatannya dengan Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.
"Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal. Bahwa saya pada saatnya yang tepat, nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik," kata Mahfud.
Sinyal itu, kata Mahfud, sudah dia sampaikan dalam pernyatannya usai mengikuti debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Minggu (21/1) lalu.
"Kalau saudara cermat, pidato saya saat akhir debat yang keempat kan saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi dan sekarang saya akan bersama Pak Ganjar Pranowo," ucapnya.
Dia mengatakan, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengajukan pengunduran diri supaya tidak terlalu terikat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Namun, untuk saat ini masih ada tugas yang harus diselesaikannya sebagai menko polhukam terkait dengan transisi kekuasaan mendatang.
"Tinggal menunggu momentum. Karena ada sesuatu tugas negara yang harus saya jaga, jangan sampai kacau yang sudah jadi, harus saya jaga dalam rangka transisi. Dan saya menghormati Presiden Jokowi yang mengangkat saya 4,5 tahun lalu dengan penuh ketulusan," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.