JK soal Isu Jokowi Masuk Golkar: Kalau Jadi Ketua Minimal 5 Tahun Harus Jadi Pengurus

| 01 Mar 2024 18:25
JK soal Isu Jokowi Masuk Golkar: Kalau Jadi Ketua Minimal 5 Tahun Harus Jadi Pengurus
Jusuf Kalla (Sachril Agustin/ ERA)

ERA.id - Politikus senior Partai Golkar dan juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin bergabung ke partai berlogo pohon beringin. JK menyebut semua orang boleh bergabung ke Partai Golkar, termasuk Jokowi.

"Ya semua orang bisa bergabung ke Golkar, tapi tentu dengan cara-cara, bergabung aja boleh, apa yang tidak boleh," kata JK di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Jumat (1/3/2024).

JK lalu menyampaikan seseorang yang baru bergabung dengan Golkar meski itu Jokowi sekalipun, tidak bisa langsung menjadi Ketua Umum.

"Tapi untuk menjadi pengurus ada aturannya. Kalau untuk jadi ketua atau jadi apa, minimal lima tahun harus jadi pengurus," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut Jokowi bakal mendapatkan peran di pemerintahan berikutnya apabila pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinyatakan sebagai pemenang dalam Pilpres 2024. Jokowi pun enggan mengomentari kabar tersebut.

"Tanyakan ke Pak Airlangga," kata Jokowi kepada wartawan usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2).

Saat ditanya apakah dirinya akan masuk dan bergabung dengan Golkar, Jokowi tak banyak berkomentar. Dia justru memberikan jawaban nyeleneh.

"Saya setiap hari masuk istana," ujar Jokowi singkat. Ia juga tak memberikan jawaban ketika ditanya apakah bakal bergabung dengan partai politik tertentu setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Diketahui, hubungan Jokowi dengan PDIP memanas karena keduanya berbeda jalan saat Pilpres 2024. Partai berlambang banteng itu mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan Jokowi disebut mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan anaknya, Gibran Rakabuming Raka.

Airlangga Hartarto pernah menyebut, Presiden Jokowi bakal mendapatkan peran di pemerintahan berikutnya.

Rekomendasi