Di Kongres PGRI, Jokowi Sindir Sekolah Tutupi Kasus Perundungan Demi Jaga Nama Baik

| 02 Mar 2024 12:55
Di Kongres PGRI, Jokowi Sindir Sekolah Tutupi Kasus Perundungan Demi Jaga Nama Baik
Presiden Jokowi hadiri Kongres XXIII PGRI. (YouTube Sekretariat Presiden)

ERA.id - Presiden Joko Widodo menyentil maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah akhir-akhir ini.

Hal itu disampaikan saat membuka Kongres XXIII PGRI Tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

"Saya betul-betul sangat khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan, dan bahkan ada yang memakan korban jiwa," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dia menegaskan, kasus-kasus perundungan tidak boleh dibiarkan terus menerus terjadi. Sekolah seharusnya menjadi ruang aman bagi para siswa untuk belajar, berkreasi, dan bersosialisasi.

"Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," tegasnya.

Jokowi lantas menyentil soal banyaknya sekolah yang sengaja menutup-nutupi kasus perundungan demi menjaga nama baik sekolah. Hal ini jangan sampai terjadi lagi.

"Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," kata Jokowi.

Sekolah dan para guru diharapkan menjadi ujung tombak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.

Dia meminta para guru mengutamakan tindakan pencegahan agar kasus perundungan tidak terjadi.

"Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita, utamanya kepada korban jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, tapi diselesaikan," pungkasnya. 

Rekomendasi