Sudirman Said Sebut ada Desas-desus Pembentukan Seknario Koalisi Besar Permanen

| 02 Mar 2024 20:32
Sudirman Said Sebut ada Desas-desus Pembentukan Seknario Koalisi Besar Permanen
Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said dengar kabar pembentukan koalisi besar permanen. (ERA/Flori Sidebang)

ERA.id - Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Sudirman Said mengkhawatirkan kondisi bangsa yang akan terus rusak. Apalagi, dia mengaku telah mendengar adanya desas-desus skenario politik saat ini bakal diteruskan hingga 20-25 tahun ke depan.

Hal ini disampaikan Sudirman dalam diskusi publik bertajuk Rethinking Indonesia: Pemilu Terburuk dalam Sejarah Indonesia, Akankah Kita Terpuruk? yang digelar di Hotel Gradhika Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2024).

"Katanya bisik-bisik di luar sudah ada yang membuat skenario bahwa keadaan ini akan berlangsung selama 20-25 tahun. Bahkan, sudah ada yang bisik-bisik sudah seluruh partai dimasukan saja dalam koalisi besar permanen jangka panjang tinggal satu atau dua ditinggalkan di luar ini," kata Sudirman.

Menurut Sudirman, skenario itu menujukkan itikad yang sangat buruk. Namun, dia menilai, hal tersebut akan menjadi berkah bagi penguasa.

"Ya memang bagi elit yang sekarang dalam kekuasaan dan mungkin juga akan melanjutkan bagi mereka satu berkah karena keleluasaannya akan berlanjut, tapi karena PR kita adalah soal keadilan sosial, soal penegakan hukum, maka hal-hal yang jadi PR kita tidak akan bisa diselesaikan," jelas dia.

Selain itu, mantan Menteri ESDM ini juga mengaku khawatir jika yang terjadi dalam demorkasi Indonesia saat ini dapat menjadi siklus berulang setiap 20 tahun. Ia pun berharap agar keadaan saat ini bisa membaik.

"Apakah kekuasaan itu bisa dipertanggungjawabkan dan saya betul-betul khawatir apakah masa-masa ini akan menjadi siklus 20 tahunan yang membalikan keadaan atau bertambah 20 tahun lagi keadaan seperti ini," ujarnya.

Sudirman menyebut, saat ini masyarakat sipil menjadi satu-satunya kekuatan yang bisa diandalkan untuk terus mendorong demokrasi tetap berjalan baik. Dia berharap agar publik bisa terus mengawal hal tersebut.

"Rasanya kita mesti kembali mengorganisir kekuatan masyarakat sipil," ungkap Sudirman.

Rekomendasi