Isu Jokowi Pindah ke Golkar, Hasto Singgung Permintaan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

| 08 Mar 2024 07:35
Isu Jokowi Pindah ke Golkar, Hasto Singgung Permintaan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (Era.id/Flori Sidebang)

ERA.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto kembali menyinggung permintaan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode yang disebut pernah diminta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini ia sampaikan saat ditanya mengenai isu perpindahan Jokowi ke Partai Golkar.

Hasto mulanya mengatakan bahwa setiap orang bebas memilih untuk bergabung dengan partai manapun, termasuk PDIP. Asalkan, sosok itu memiliki kecocokan.

“Ya kami kan (tidak bisa memaksa) seseorang. Kalau cocok bisa masuk, kalau tidak cocok karena perpanjangan permintaan jabatan tiga periode enggak dipenuhi, itu stelsel aktif. Dan itu konstitusi mengatur keanggotaan itu stelsel aktif,” kata Hasto kepada wartawan saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Hasto juga menegaskan, jika isu kepindahan Jokowi ke Partai Golkar benar terjadi, pihaknya tidak bakal ambil pusing. Sebab, saat ini PDIP tengah fokus mengawal suara rakyat dalam Pemilu 2024.

Selain itu, menurut dia, masyarakat juga bisa menilai sendiri soal jati diri seseorang dari konsistensi pilihan partai politiknya.

"Jati diri seseorang kan diukur dari konsistensinya terhadap pilihan partai politik secara normatif, memang seseorang bebas menentukan pilihannya secara merdeka, tetapi rakyat juga akan tahu mana yang kemudian membesarkan, mana yang kemudian memakai cara-cara pragmatis demi kekuasaan,” jelas Hasto.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Presiden Joko Widodo bakal mendapatkan peran di pemerintahan berikutnya apabila pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinyatakan sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, Jokowi enggan mengomentari kabar tersebut.

"Tanyakan ke Pak Airlangga," kata Jokowi kepada wartawan usai membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2).

Saat ditanya apakah dirinya akan masuk dan bergabung dengan Golkar, Jokowi tak banyak berkomentar. Dia justru memberikan jawaban nyeleneh.

"Saya setiap hari masuk istana," ujar Jokowi singkat. Ia juga tak memberikan jawaban ketika ditanya apakah bakal bergabung dengan partai politik tertentu setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.

Diketahui, hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan (PDIP) memanas karena keduanya berbeda jalan saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Partai berlambang banteng itu mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan Jokowi disebut mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan anaknya, Gibran Rakabuming Raka.

Sebagai informasi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Presiden Jokowi bakal mendapatkan peran di pemerintahan berikutnya.

Namun, Golkar selaku salah satu partai pengusung Prabowo-Gibran mengajak semua pihak menunggu hasil resmi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Kita tunggu keputusan KPU," ujar Airlangga.

Rekomendasi