ERA.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) mengungkapkan alasannya jarang ikut ketika membagi-bagikan bantuan sosial (bansos) ke masyarakat. Risma menyebut dirinya "turun gunung" bila terdapat sengketa.
"Kalau saya turun biasanya kalau itu ada dispute, misalkan perselisihan, itu baru saya turun. Itu pun saya mengajak dari perguruan tinggi," kata Risma saat sidang
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Mensos menjelaskan dirinya turun ke orang-orang yang memang membutuhkan bantuan. Contohnya, ke orang yang tinggal di pinggir jurang atau ke individu korban kekerasan seksual.
"Misalkan kemarin saya temukan ada anak yatim nggak ada orang tuanya, rumahnya di jurang, itu saya masuk harus jalan kaki satu kilo gitu, itu nggak ada ortunya. Saya harus rayu dia 'maukah kamu ikut di tempat kami?'," ucapnya.
"Atau anak kecil-kecil yang diperkosa, kadang diperkosa bapaknya gitu kan. Kemudian ibunya bingung kadang anaknya disuruh nggak boleh ngaku sehingga kemudian, karena kenapa anaknya nggak boleh ngaku karena ketakutan nggak bisa makan. Itulah yang harus saya yakinkan bahwa dia dijamin oleh negara," tambahnya.
Sebelumnya, Hakim MK, Daniel Yusmic P Foekh heran karena Risma jarang kelihatan ketika pembagian bansos ke masyaraka
Daniel bertanya hal ini karena Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa kali terlihat ikut membagikan bansos atau perlindungan sosial (perlinsos).
"Nah Kemudian sedangkan justru Ibu Mensos ini perannya sangat minimalis nih, ada apa nih Bu Mensos. Apakah setelah rapat kerja dengan DPR itu kemudian membuat Ibu menjadi tidak, tidak nampak dalam pembagian bansos dan sebagainya," kata Daniel saat sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di gedung MK, hari ini.