OPM Tembak Danramil, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Lebih Tegas Sikapi Dinamika di Papua

| 14 Apr 2024 08:31
OPM Tembak Danramil, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Lebih Tegas Sikapi Dinamika di Papua
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan. (Antara)

ERA.id - Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan menyoroti insiden meninggalnya Komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-04/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sokolray akibat ditembak oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dia pun mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas atas peristiwa itu.

"Saya berkali-kali mendesak pemerintah tegas, berani, dan lebih keras dalam menyikapi dinamika di Papua. Jangan menunggu korban yang lebih banyak dan demakin mengganggu stabiltas kedaulatan NKRI," kata Syarief dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/4/2024).

Politisi senior Partai Demokrat ini mengatakan, penembakan tersebut merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak saja menimbulkan korban jiwa, tapi juga melecehkan integritas kedaulatan negara. Menurut dia, perisitiwa ini patut menjadi titik tolak pendekatan baru terhadap diplomasi Pa

“Saya kira persoalannya kian mendesak. Berbagai tragedi yang terjadi harus menjadi dasar melakukan redefinisi ketahanan nasional, utamanya menyikapi apa dan bagaimana menempatkan kelompok separatis bersenjata di Papua. Semakin didiamkan maka ancaman kedaulatan negara semakin pula dipertaruhkan," tegas Syarief.

"Sementara di sisi lain, situasi geopolitik regional semakin dinamis. Tragedi yang terkini di Papua adalah tamparan bagi keutuhan wilayah negara,” sambungnya.

Anggota Komisi Pertahanan DPR ini juga menilai, redefinisi kelompok kriminal besenjata menjadi Organisasi Papua Merdeka adalah langkah yang sudah tepat. Sebab, persoalan di Papua tidak saja berdimensi keamanan belaka. Tetapi ancaman langsung terhadap keutuhan nasional. 

Syarief menyebut, dibutuhkan kebijakan dan langkah taktis yang tegas dan lebih keras dalam memitigasi risiko yang telah dan akan muncul. Sinergi, bahkan substitusi penegakan kedaulatan bukan saja opsi, melainkan kebutuhan yang nyata.

Menurut dia, pendekatan Papua sudah mengedepankan pendekatan lunak (dialog dan intelijen) dan pendekatan keras (OMSP) sekaligus. Ia juga mengingatkan, dalam Pasal 7 ayat (2) angka 1 UU 34/2004 telah menegaskan peran TNI, yakni membasmi gerakan separatis bersenjata.  

Dengan eskalasi ancaman yang kian nyata dan tinggi, Syarief mengatakan, masa depan ketahanan nasional tentu dipertaruhkan. Dengan mengubah nama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi OPM lagi, maka tugas TNI paling depan membasmi OPM, bukan hanya membantu Polri.

“Ini menjadi tantangan bagi pemerintahan mendatang untuk melihat persoalan Papua ini lebih holistik dan berani. Semakin dibiarkan, ulah kelompok separatis Papua akan semakin menjadi-jadi. Pada akhirnya rakyat dan aparat pemerintah yang menjadi korban, ancaman disintegrasi bangsa, dan hancurnya NKRI," jelas Syarief.

Sebelumnya, Danramil 1703-04/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sokolray meninggal dunia akibat ditembak gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peristiwa itu terjadi di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Kamis (11/4).

Peristiwa ini bermula saat Letda Oktovianus keluar dari Makoramil 1703-4/Aridide pada Rabu (10/4) sore. Namun, hingga Kamis (11/4) pagi Letda Oktovianus belum juga kembali hingga dilakukan pencarian. Jasadnya kemudian ditemukan tergeletak di tengah jalan arah kampung Pasir Putih dalam kondisi tak bernyawa.

Rekomendasi