Jelang Putusan Sengketa Pilpres, MK Kebanjiran Karangan Bunga dari Pendukung Prabowo-Gibran

| 19 Apr 2024 18:40
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, MK Kebanjiran Karangan Bunga dari Pendukung Prabowo-Gibran
Karangan bunga berisi pesan sindirian di Kompleks MK. (Era.id)

ERA.id - Belasan karangan bunga memenuhi Kompleks Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat pada Jumat (19/4/2024) atau jelang putusan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Papan-papan karangan bunga itu berisikan pesan sindirian untuk pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD atas tudingan kecurangan yang dilakukan pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk memenangkan Pilpres 2024.

"Manchester United nggak pernah nuduh Manchester City menang karena bansos, meskipun mereka merah dan biru langit," bunyi salah satu karangan bunga yang dikirim atas nama citizens gemblong.

"01 n 03 vs 96.2 juta suara rakyat Indonesia, bisa apa?" tulis pesan lainnya di salah satu karangan bunga dari pulo gadung gaming.

"Minta didiskualifikasi? Pengen menang banget?" tulis karangan bunga tertanda komunitas anak rantau.

Ada pula karangan bunga lainnya yang menampilkan pesan untuk majelis hakim konstitusi terkait tudingan terhadap Prabowo-Gibran yang melakukan kecurangan selama proses pilpres.

"Dear hakim MK, kami pilih Prabowo-Gibran dari hati, jangan fitnah kami," tulis karangan bunga dari komunitas pecinta rondo.

15 karangan bunga itu hanya dijejerkan di salah satu sudut Kompleks MK, tepatnya tak jauh dari area kantin Gedung II dan Gedung III.

Terpisah, Juru Bicara MK Fajar Laksono mengungkapkan alasan pihaknya tak memajang belasan karangan bunga itu di depan MK. Alasannya untuk menjaga netralitas dan suasana persidangan.

"Kita terima kasih kepada pihak yang berkirim karangan bunga kepada kita, itu bentuk apresiasi kepada MK. Tapi, untuk menjaga independensi hakim konstitusi, menjaga netralitas suasana persidangan, termasuk di luar persidangan, maka itu tidak kita pajang," kata Fajar.

Meski begitu, belasan karangan bunga itu tetap disimpan sebagai bentuk apresiasi masyarakat terhadap MK.

"Jadi supaya tidak mengganggu independensi lah, gitu ya, tetap kita terima. Kita terima kasih, kita apresiasi, tapi kita tempatkan di sana, kita simpan dulu," ucapnya.

Terkait siapa pihak yang mengirimkan belasan karangan bunga itu, Fajar mengaku tak tahu. Dia hanya menyebut, karangan-karangan bunga itu berdatangan sejak Kamis (18/4) malam. 

Walaupun kebanjiran karangan bunga, dia memastikan suasana di lingkungan MK tetap kondusif. Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) juga tetap berjalan dan tidak tepengaruh dengan pesan-pesan yang tertulis di karangan bunga tersebut.

"Ini kondusif semua, enggak ada yang memihak kemana-mana, ini MK. Kami terima, tapi kami tempatkan supaya tidak terlalu dilihat orang," ucap Fajar.

Sebagai informasi, delapan majelis hakim konstitusi maraton menggelar RPH sejak 16 April 2024. Menurut jadwal, MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin (22/4) mendatang.

Sebelumnya, semua pihak dari pemohon, termohon, hingga terkait sudah menjalani sidang pembuktian. Hakim MK bahkan memanggil empat menteri untuk dimintai keterangan.

Selain karangan bunga, MK juga kebanjiran kiriman amicus curiae atau sahabat pengadilan yang meminta para hakim konstitusi memutus perkara tersebut dengan adil. 

Rekomendasi