ERA.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjungan Hasto Kristiyanto mengatakan, pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari jabatan kepala dan wakil Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), membuktikan perencanaan pembangunan IKN tidak matang.
"Mundurnya kepala otorita dan wakilnya itu bagian dari suatu perencanaan yang tidak matang," kata Hasto di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (3/6/2024).
Dia lantas menyinggung dirinya pernah menjadi project manager perusahaan di kawasan tersebut. Dia menyebut ada sejumlah kesulitan yang ditemukannya saat itu.
“Dari struktur tanahnya itu sangat tidak stabil, kemudian kemampuan untuk mendapatkan sumber daya bagi pelaksanaan pembangunan pabrik kelapa sawit saja mengalami delay,” tegasnya.
“Apalagi ini suatu ibu kota negara,” sambung eks Anggota DPR RI itu.
Lebih lanjut, Hasto menyayangkan mundurnya Bambang dan Dhony yang memilih mundur dari jabatannya. Apalagi, pelaksanaan upacara 17 Agustus 2024 untuk memperingati HUT ke-74 RI tinggal sebentar lagi.
“Tapi kembali ini, ketika segala sesuatunya itu muncul sebagai direction dari pusat yang harus dijalankan tanpa membuka suatu ruang bagi perencanaan secara alamiah harus berjalan, ya, yang terjadi seperti ini,” ungkapnya.
“Sehingga, ini akibat suatu perencanaan yang tidak matang, yang terburu-buru sehingga menciptakan beban kerja yang begitu besar, yang membuat yang bersangkutan mundur,” kata Hasto.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi telah menerima surat pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai pimpinan Otorita IKN.
Namun belum diketahui apa alasan keduanya mundur di tengah persiapan pelaksaan perayaan HUT RI.
Jokowi lantas menunjuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni yang ditunjuk sebagai Plt kepala dan wakil otorita IKN.
Menteri Sekretaris Negara (Menesneg) Pratikno membantah alasan Bambang dan Dhony mundur karena persiapan HUT RI.
"Oh enggak, enggak. 17an sudah kita rancang jadi kira kira nanti karena kita nanti kan sebelumnya pindah, ada 17-an acara dimulai sana, ada juga upacara di sini juga," kata Pratikno.