Pahala Nainggolan Minta Pansel Cari Capim KPK yang Integritasnya Tak Tercela dan Kompeten

| 11 Jun 2024 07:15
Pahala Nainggolan Minta Pansel Cari Capim KPK yang Integritasnya Tak Tercela dan Kompeten
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan. (Era.id/Flori Sidebang)

ERA.id - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan berharap agar Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas mendengarkan masukan dari pegawai lembaga itu. Sehingga nantinya bisa terpilih sosok pemimpin yang tepat.

Hal ini disampaikan Pahala dalam kapasitasnya sebagai pegawai KPK saat ditanya mengenai pansel capim dan dewan pengawas. Menurut dia, pegawai KPK memahami kriteria pimpinan yang dibutuhkan.

“Kayaknya yang tahu kebutuhan KPK antara lain, ya, pegawai KPK. Karena kita tahu pasti kira-kira pimpinan kita kayak apa yang ideal,” kata Pahala kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/6/2024).

Pahala mengamini bahwa pimpinan yang ideal itu salah satunya harus memiliki integritas yang tinggi. Sebab, hal ini tidak boleh ditawar.

"Jadi kita ingetin sama pansel, tolong cari dong buat kita-kita yang di dalam, satu, yang integritasnya tercela," ujar Pahala.

Selain memiliki integritas atau kejujuran yang tinggi, calon pimpinan juga diharapkan punya kemampuan manajerial dan leadership.

“Itu harus ada. Jangan dipikir ini lembaga cuma modal orang jujur,” tegas Pahala.

“Orang jujur banyak, pegawai jujur banyak banget. Modal pegawai KPK kan jujur. Itu buat pansel, titip pesan kebetulan ketuanya pansel juga teman saya,” sambungnya.

Tak hanya itu, Pahala juga menyoroti soal tes capim dan dewas KPK yang dinilai terlalu panjang. Ia menyebut, banyak proses administratif yang harus dilalui. Dia berharap agar jangan sampai sosok yang memiliki potensi justru gagal di tahap awal.

“Yang harus dipotong proses administratif yang panjang, psikotes, leader discussion. Itu kan bertahap tuh, ini panjang benar. Ini nyari pimpinan, lho, bukan nyari CPNS atau officer,” jelas Pahala.

“Lihat swata deh, coba kalau nyari CEO cuma diajak makan siang, enggak ada suruh tes segala macam. Jadi saran saja nih, adopsi dong praktik managemein yang modern soal rekruitment. Ini nyari pimpinan,” imbuh dia.

Rekomendasi