ERA.id - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, para mantan presiden dan wakil presiden bakal menjadi penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anangata Nusantara atau Danantara Indonesia. Super holding ini baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Saat peluncuran BPI Danantara Indonesia di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2). Dalam kesempatan itu terlihat hadir Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-7 RI Joko Widodo (JK), Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, hingga Wakil Presiden ke-13 RI Ma'ruf Amin. Hanya Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang tak terlihat hadir.
"Nanti mantan-mantan Presiden itu nanti akan diajak untuk menjadi penasihat," kata Hasan di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Keterlibatan para mantan presiden dan wakil presiden ini diharapkan menjadikan Danantara Indonesia sebagai lembaga yang berintegritas.
"Agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia," kata Hasan.
Adapun Danantara Indonesia dipimpin oleh Menteri Investasi Rosan Roeslani sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Nantinya Rosan akan dibantu oleh keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yaitu Pandu Patria Pandjaitan sebagai Chief Investment Officer (CIO), dan Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Serta Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2025 tentang pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Inevestasi Daya Anagata Nusantara.
Keduanya merupakan aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN).
Setelah itu, dia resmi meluncurkan Danantar Indonesia. Dia menegaskan Danantara Indonesia merupakan solusi strategis untuk mengoptimalkan BUMN.
Dengan adanya Danantara Indonesia, maka BUMN bakal bertransformasi menjadi pemimpin kelas dunia di setiap bidangnya.
"Danantara Indonesia adalah solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan BUMN. Kita tidak hanya akan menginvestasikan deviden BUMN ke industri-industri yang mendorong pertumbuhan jangka panjang, tapi juga akan mentransformasi BUMN kita menjadi pemimpin kelas dunia di sektor masing-masing," kata Prabowo.