ERA.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyinggung perang dagang global, imbas tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Hal itu mengakibatkan guncangan perekonomian.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dalam Rapat Paripurna ke-17 Pembukaan Masa Sidang III Tahun Sidang 2024-2025 pada Kamis (17/4/2025).
"Kita saat ini dihadapkan pada gejolak global yang tidak menentu. Perang dagang yang dipicu kebijakan tarif resiprokal ke banyak negara yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu, akan menciptakan berbagai dampak dan risiko mulai dari guncangan rantai pasok global, nilai tukar dolar Amerika hingga risiko perlambatan perekonomian global," ucapnya.
Menghadapi perang dagang ini, dia menyampaikan bahwa Indonesia tidak bisa mengubah kebijakan tarif resiprokal AS. Namun, momen ini dapat memperkuat pondasi ekonomi nasional.
Dia menegaskan, berbagai kebijakan yang memperkuat perekonomian harus segera dilakukan. Sebab diprediksi perang dagang ini tidak akan selesai dalam waktu singkat.
"Kita tidak bisa mengendalikan arah angin tetapi kita bisa mengatur layar, kita tidak bisa mengubah kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat, tetapi kita bisa menguatkan pondasi ekonomi kita sendiri," kata Dasco.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu mengatakan, DPR akan mendukung langkah pemerintah untuk menghadapi berbagai dampak kebijakan ekonomi.
"DPR RI akan mendukung langkah pemerintah dalam memitigasi berbagai dampak dan risiko yang akan dihadapi serta mendukung kebijakan perekonomian yang dapat menjaga kepentingan rakyat dan negara," kata Dasco.
Sebagai informasi, Rapat Paripurna DPR ini dihadiri 292 anggota dari 579 anggota dewan. Masa persidangan III akan berlangsung mulai 17 April hingga 23 Juni.