Ogah Tanggapi Kebijakan Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer, Mendikdasmen: No Comment, Tanya Pakar yang Lebih Top

| 30 Apr 2025 22:29
Ogah Tanggapi Kebijakan Siswa Nakal Dikirim ke Barak Militer, Mendikdasmen: No Comment, Tanya Pakar yang Lebih Top
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/4/2025). ANTARA/Fathur Rahman

ERA.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti tak mau mengomentari rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan membina siswa bermasalah di barak militer selama 6 bulan.

“Saya no comment dulu ya. Teman-teman wartawan bisa cari pakar pendidikan lain yang lebih top dari saya,” ujar Abdul Mu’ti saat dimintai tanggapan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/4/2025), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan informasi terkait kebijakan tersebut baru diketahuinya melalui pemberitaan media massa.

“Kami juga baru tahu itu dari media, jadi belum bisa memberikan tanggapan,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggulirkan kebijakan pembinaan bagi anak-anak yang berperilaku nakal dengan melibatkan institusi TNI dan Polri, yang akan dimulai pada Mei 2025.

Program ini dilatarbelakangi keprihatinan terhadap menurunnya daya saing dan disiplin anak-anak, serta kondisi di mana orang tua dan guru dinilai semakin kesulitan menangani perilaku siswa, bahkan takut bersikap tegas karena khawatir dikriminalisasi.

Melalui program ini, kata Dedi, orang tua akan diminta membuat surat pernyataan dan mengantar anaknya ke barak TNI untuk menjalani pembinaan karakter tanpa kehilangan status sebagai pelajar.

Selanjutnya, anak-anak tetap mengikuti kegiatan belajar seperti biasa di barak, tetapi diwajibkan menjalani pola hidup disiplin, seperti tidur pukul 20.00 WIB, bangun pukul 04.00 WIB, sarapan, olahraga, serta kegiatan pembinaan rohani seperti puasa Senin-Kamis dan mengaji bagi siswa muslim.

Rekomendasi