Cak Imin Berencana Hapus Permanen Bansos untuk Masyarakat Produktif dan Sehat

| 21 Jun 2025 19:35
Cak Imin Berencana Hapus Permanen Bansos untuk Masyarakat Produktif dan Sehat
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar berencana hapus bansos untuk masyarakat produktif. (Istimewa).

ERA.id - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berencana menghapuskan bantuan sosial (bansos) secara permanen bagi masyarakat yang masih dalam usia produktif dan sehat.

Hal itu disampaikan dalam Rembug Warga Koordinasi Pengentasan Kemiskinan di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/6/2025). Dia mendorong masyarakat Indonesia yang masih sehat dan produktif agar menjadi berdaya dan mandiri secara ekonomi untuk melepaskan diri dari jerat kemiskinan.

"Warga Indonesia yang menerima bansos maksimal lima tahun tidak boleh lebih dari itu setelah lima tahun harus merdeka. Mandiri kuat kokoh kecuali dua saja, manula sama disabilitas atau difabel dua itu saja," kata Cak Imin dikutip dari keterangan tertulis.

"Yang lain yang masih produktif yang masih sehat harus berhenti di 5 tahun. Karena itu visinya seluruh jenis bansos kira-kira 500 triliun itu akan terus kita konsolidasikan kita koordinasikan sampai pada level produktif memberdayakan," sambungnya.

Dia mengatakan, hal ini merupakan paradigma baru untuk mengentaskan kemiskinan. Melalui paradigma baru itu, Kemenko PM akan mengutamakan pemberian fasilitas program produktif untuk memberdayakan masyarakat.

Meski begitu, paradigma baru tidak bisa dijalankan apabila ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan tidak terbentuk.

Cak Imin menegaskan seluruh pihak dan lapisan masyarakat harus terlibat untuk membentuk ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan.

“Tentu saja ini membutuhkan sinergi kolaborasi bisnis proses cara kerja yang membutuhkan semua pihak terlibat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan penggunaan paradigma baru tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan di Indonesia secara efektif.

Terlebih, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada 2026 angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi 0 persen.

Adapun acara ini dilakukan untuk sosialisasi Inpres 8/2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem serta sosialisasi.

Rekomendasi