Respons Istana soal Rangkap Jabatan Amran Sulaiman Saat Kualitas Beras Menurun

| 13 Oct 2025 09:08
Respons Istana soal Rangkap Jabatan Amran Sulaiman Saat Kualitas Beras Menurun
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

ERA.id - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), menggantikan Arief Prasetyo Adi, dibela istana.

Rangkap jabatan ini diketahui menabrak Pasal 23 Undang-Undang Kementerian Negara yang sebelumnya disempurnakan Mahkamah Konstitusi. Bunyinya seperti ini: Menteri dan wakil menteri dilarang merangkap jabatan sebagai: a. pejabat negara lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; b. komisaris atau direksi pada perusahaan negara atau perusahaan swasta; atau c. pimpinan organisasi yang dibiayai dari APBN dan/atau APBD.

Meski faktanya seperti itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengizinkan Amran rangkap jabatan dikarenakan fungsi dan tugas Bapanas selama ini terikat dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

“Jadi begini, bahwa sebenarnya fungsi dari tugas badan pangan itu kan dulu memang ada di Kementerian Pertanian dan karena mas Arief sedang ingin kita tugaskan di tempat yang lain, maka kemudian fungsi itu langsung dijabat oleh Menteri Pertanian,” ujar Prasetyo di kediaman Presiden Prabowo, kawasan Kertanegara, Jakarta, Minggu malam.

Ia mengatakan, koordinasi antara Bapanas dan Kementan selama ini berjalan selaras, sehingga penunjukan Amran dinilai sebagai langkah efisien untuk memperkuat tata kelola pangan nasional. “Mentan dan Bapanas selalu berjalan beriringan," katanya menambahkan.

Terkait kabar menurunnya mutu beras di pasaran, Prasetyo menyebut tidak ada laporan langsung kepada Presiden, namun pemerintah tetap menjadikan hal itu sebagai perhatian utama.

“Memang itu menjadi fokus Kementan dan teman-teman di Bulog bagaimana memperbaiki manajemen penyimpanan. Gudang-gudang kita perlu perbaikan dan penambahan, termasuk pembangunan gudang baru di 100 tempat,” katanya.

Ia menambahkan, Presiden juga telah meminta dukungan aparat untuk membantu pembangunan gudang inovasi pangan serta berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri agar penguatan cadangan pangan bisa menjangkau hingga ke tingkat desa.

“Sentra-sentra penghasil pangan untuk kita galakkan kembali seperti dulu. Kita harus punya lumbung pangan atau lumbung padi di setiap desa masing-masing sehingga kita betul-betul mandiri pangan,” ujar Prasetyo.

Presiden Prabowo resmi menunjuk Mentan Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggantikan Arief Prasetyo Adi. Keputusan itu tertuang dalam dokumen salinan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 116/P tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional yang diteken Kepala Negara pada 9 Oktober 2025.

Di sisi lain, Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pekan lalu mengumumkan ada 29.990 ton beras yang disimpan dalam gudang Bulog, menurun kualitasnya. Dari angka itu, 26.890 ton di antaranya merupakan beras impor, dan sekitar 3.000 ton beras lokal.

Amran saat ditanya mengenai persoalan itu saat jumpa pers di Kantor Presiden RI, Jakarta, Kamis (9/10), menyebut kondisinya sulit dihindari mengingat produksi beras dalam negeri yang berlimpah.

Amran kemudian menyebut jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan beras yang disimpan sekitar 4,2 juta ton, jumlah beras yang turun mutu itu hanya sekitar 0,071 persen. "Dulu tidak ada rusak karena berasnya tidak ada, kurang (produksinya, red.). Sekarang banyak beras sampai sewa gudang 1,2 juta ton kapasitas gudang sekarang. Ini kita mau bangun gudang sekarang," ujar Amran.

Rekomendasi