ERA.id - Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo mengaku Polri terus berbenah meski banyak kritik yang mengarah kepada mereka. Yang paling mencolok, Polri mengakui, mereka masih lambat merespons laporan masyarakat dibandingkan dengan Pemadam Kebakaran (Damkar).
"Saat ini masyarakat lebih mudah melaporkan segala sesuatu ke Damkar karena Damkar quick response-nya cepat," kata dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa kemarin.
"Di bidang SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu), dalam laporan masyarakat, lambatnya quick response time. Quick response time standar PBB itu di bawah sepuluh menit, kami masih di atas sepuluh menit, ini juga harus kami perbaiki," ujarnya.
"Kita tidak boleh lelah untuk terus perbaiki diri."
Lebih dari itu, Dedi mengatakan Polri telah membentuk tim percepatan reformasi untuk menanggapi setiap tuntutan masyarakat terhadap lembaganya.
"Tentang tuntutan sudah kami rekam. Kemudian tuntutan dari penggiat HAM juga sudah kami rekam. Ada juga dari Sara Institut yang menyusun riset terkait permasalahan-permasalahan di tubuh Polri juga sudah kami rekam semuanya dan kami sudah melakukan langkah cepat sesuai dengan arah Bapak Kapolri untuk melakukan atau membentuk tim akselerasi transformasi Polri," katanya.
Lebih lanjut, Dedi menjabarkan bahwa sejak awal 2025, Polri telah mendeteksi dan mengonstruksi kinerja kepolisian untuk meningkatkan kualitas.
"Sehingga di awal Januari kami sudah mendeteksi dan melakukan evaluasi," tuturnya.
Untuk mencapai keberhasilan reformasi, kata Dedi, Polri menggandeng banyak pihak, salah satunya tim Litbang Kompas untuk memetakan tugas pokok utama yang dapat dilakukan peningkatan.
Tiga tugas pokok utama Polri yang mendapatkan poin terbaik ialah pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas). Dua lainnya yang mengikuti, yakni penegakan hukum dan pelayanan umum.
"Harkamtibmas mendapat poin yang cukup bagus. Artinya respons positif dari masyarakat terkait tugas pokok," ujarnya.
Selain itu, Dedi melihat masih banyak hal yang bisa dioptimalkan, yaitu kepolisian di tingkat wilayah.
Untuk itu, ia mengatakan Polri melakukan langkah-langkah berkelanjutan, yakni asesmen terhadap perekrutan untuk mendorong pertumbuhan yang diinginkan.
"Oleh karena ini langkah-langkah yang sudah kami lakukan. Kami melakukan asesmen terhadap kapolsek, kapolres, dan dirkrimum. Kalau bisa direkrut dengan baik, dididik dengan baik, maka akan menghasilkan anggota-anggota yang baik," ucap Dedi.