Jokowi Klaim Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2021 akan Lebih Cepat dari China

| 28 Jul 2020 11:33
Jokowi Klaim Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2021 akan Lebih Cepat dari China
Jokowi (Dok. Setkab)

ERA.idPresiden Joko Widodo optimis pertumbuhan ekonomi nasional akan bangkit tahun depan, bahkan lebih cepat dari China. Namun, dia tetap mengingatkan untuk mewaspadai adanya gelombang kedua COVID-19.

Prediksi itu berdasarkan proyeksi berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (Internasional Monetary Fund/IMF), dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

"Indonesia diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok. Kalau proyeksi ini benar, saya kira patut kita syukuri," ujar Jokowi dalam rapat terbatas, Selasa (28/7/2020).

Jokowi mengatakan, beberapa lembaga keuangan dunia memprediksi perekonomian akan mulai tumbuh positif di tahun 2021. IMF memperkirakan perekonomian dunia tumbuh sebesar 5,4 persen dan diikuti proyeksi Bank Dunia sebesar 4,2 persen. Sementara, OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan berkisar di rentang 2,8 persen hingga 5,2 persen.

Meskipun diprediksi perekonomian global dan nasional akan membaik di tahun 2021, namun Jokowi mengingatkan agar jajarannya tidak lengah dan terus mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang kedua COVID-19.

Baca juga: Kaesang Pangarep Dikeluaran dari Grup WA Keluarga, Alasannya Konyol Banget

"Kita tetap harus waspada, kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave dan masih berlanjutnya, sekali lagi, ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," ujar Jokowi.

Dia juga menyebutkan asumsi makroekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 akan tetap optimistis namun realistis. Sebab, ada kebutuhan belanja untuk program prioritas, dan juga dampak terhadap pelebaran defisit anggaran.

"Angka-angka indikator ekonomi makro harus betul-betul dikalkulasi dengan cermat, hati-hati, harus optimistis, tapi juga realistis dengan mempertimbangkan proyeksi terkini, kita memastikan prioritas 2021 dan pelebaran defisit APBN 2021," pungkasnya. 

Rekomendasi