Jokowi Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua COVID-19

| 08 Aug 2020 14:20
Jokowi Ingatkan Ancaman Gelombang Kedua COVID-19
Jokowi (Dok. Antaranews)

ERA.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan ancaman gelombang kedua atau second wave pandemi COVID-19 di Indonesia. Karenanya, penting bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus korona.

Menurut Jokowi, jika penularan COVID-19 tak bisa dikendalikan dan ditekan, maka akan berdampak besar pada aspek kesehatan dan juga ekonomi.

"Jangan sampai kita masuk ke lubang ke dua. Second wave yang memperlambat kita untuk pulih kembali. Kuncinya adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan, tapi kita tidak boleh hanya berhenti pada masalah kesehatan," ucap Jokowi saat menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra secara virtual, Sabtu (8/8/2020).

Jokowi mengatakan dampak nyata dari pandemi COVID-19 adalah pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 yang terkontraksi sangat tajam hingga menyentuh angka minus 5,32 persen. Meski demikian, dia mengingatkan agar tidak menyerah dan memperbaiki pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 supaya terhindar dari jurang resesi.

Untuk diketahui, Indonesia bisa saja mengalami resesi jika kurtal II dan kuartal III 2020 pertumbuhan ekonominya minus secara berturut-turut.

Oleh karenanya, dia menekankan, ekonomi rakyat melalui UMKM harus dibangkitkan kembali. Jokowi menegaskan, dengan membeli produk-produk buatan UMKM dalam negeri, juga hasil tani dan nelayan sendiri agar bisa menggerakkan roda ekonomi negara.

"Bukan hanya pada penguatan daya beli petani, nelayan, dan UMKM. Tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional bagi kuartal ke tiga ini," kata Jokowi.

Dia pun lantas mengajak seluruh kader Gerindra supaya memberikan contoh kepada masyarakat untuk ikut mengendalikan penyebaran virus korona di Tanah Air.

"Karena itu saya mengajak seluruh kader Partai Gerindra di mana pun berada baik yang sekrang menjadi kepala derah mauapun legislatif untuk tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan rakyat menjadi prioritas penyebaran COVID-19 harus mampu kita kendalikan," pungkasnya.

Rekomendasi