ERA.id - Politikus senior Amien Rais menyebut Presiden Jokowi memecah belah bangsa dengan prinsip politik belah belah bambu. Ia juga menuding Jokowi didukung buzzer bayaran.
“Sejak Jokowi menjadi presiden, perkembangan politik nasional bukan semakin demokratis tapi malah kian jauh dari spirit demokrasi. Tidak berlebihan bila saya katakan hasil pembangunan di masa Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” katanya dalam pernyataannya lewat kanal YouTubenya, Rabu malam (12/8).
Pemerintahan Jokowi juga disebutnya menaruh kecurigaan pada umat Islam yang bersifat kritis dan korektif. Ia meminta Jokowi agar tidak menjadi pemimpin partisan. Menurut Amien, Jokowi menerapkan politik partisan dengan membela separuh anak bangsa dan memusuhi anak bangsa yang lain. “Politik partisan semacam ini tidak bisa tidak cepat atau lambat membelah bangsa Indonesia,” sambungnya.
Mantan Ketua MPR ini juga bilang Jokowi terjebak pada mentalitas koncoisme sambil mencontohkan demonstrasi pada 4 November 2016 di Istana Negara yang menuntut proses hukum pada Basuki Tjahaja Purnama karena dituding menista Islam. Amien menyinggung, saat itu Jokowi meninggalkan Istana dan tak menerima utusan demonstran yang ingin bertemu.
“Sampai sekarang penyakit politik bernama partisanship tetap jadi pegangan rezim Jokowi dalam menghadapi umat Islam yang kritis terhadap kekuasaan,” tuturnya.
Amien sebelumnya menyatakan ia terdepak dari partai yang didirikannya, PAN, karena partai itu merapat ke Jokowi.