Demokrat: Jokowi Jangan Cuma Fokus ke Ekonomi, Tapi Benahi Penanganan COVID-19

| 01 Sep 2020 17:13
Demokrat: Jokowi Jangan Cuma Fokus ke Ekonomi, Tapi Benahi Penanganan COVID-19
Jokowi (Dok. Setkab)

ERA.id - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan meminta pemerintah membenahi kebijakan penanganan COVID-19. Terlebih setelah melihat jumlah kasus positif yang terus meningkat selama beberapa hari terakhir ini.

"Fraksi Partai Demokrat mengajak pemerintah untuk segera serius kembali menata ulang kebijakan penanganan COVID-19 ini," ujar Hinca dalam Rapat Paripurna di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Hinca juga menyoroti angka kematian dokter yang mencapai 100 orang sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia enam bulan lalu. Bahkan di Sumatera Utara sudah ada 14 dokter yang meninggal akibat virus korona.

Anggota Komisi III DPR RI ini menilai, belakangan penyebaran COVID-19 semakin parah dan tak menunjukan tanda-tanda mereda sedikit pun. Karenanya, pemerintah harus segera mengubah cara penanganan COVID-19 agar tidak semakin parah ke depannya.

"Meninggalnya 100 dokter terbaik itu tidak lagi bisa disebut sebagai dokter sebagai garda terdepan menangani korban COVID-19. Dan kita tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mencetak dokter-dokter handal kita ke depan," ujarnya.

Semakin parahnya kondisi COVID-19 di Tanah Air, kata Hinca, terlihat dari tingkat okupansi rumah sakit sudah sangat tinggi. Bahkan, di Papua sudah melampaui angka 107 persen.

Hinca meminta pemerintah tidak hanya fokus untuk pemulihan ekonomi nasional. Tetapi juga perlu mengambil langkah kebijakan di bidang kesehatan.

"Tentu saya juga ingin menyampaikan kepada pemerintah agar fokus penanganannya tidak lagi semata-mata untuk PEN atau untuk ekonomi nasional, tapi fasilitas kesehatan kita ini harus segera ditangani mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai ke pusat. Tidak bisa lagi kita membiarkan ini," tegasnya.

"Karena itu kami ingin menekankan kepada pemerintah agar kita makin serius untuk menata ulang kebijakan penanganan protokol korona kita," pungkasnya.

Rekomendasi