Sebanyak 1,5 Juta Dokter dan Perawat Jadi Penerima Prioritas Vaksin COVID-19

| 03 Sep 2020 18:05
Sebanyak 1,5 Juta Dokter dan Perawat Jadi Penerima Prioritas Vaksin COVID-19
Ilustrasi tenaga medis (Dok. Humas Pemprov Jabar)

ERA.id - Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir telah memetakan 1,5 juta dokter dan perawat yang menjadi prioritas penerima vaksin COVID-19. Vaksinasi dilakukan setelah selesai diuji coba dan diproduksi massal. Pemetaan ini hasil kerja sama antara pemerintah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Alasan Erick memprioritaskan 1,5 juta dokter dan perawat tersebut karena nantinya mereka akan menjadi garda terdepan untuk membantu pemerintah melakukan vaksinasi ke masyarakat.

"1,5 juta ini harus dipastikan untuk mendapatkan vaksin duluan. Beliau-beliau harus disuntik duluan, karena garda terdepan. Beliau-beliau ini para pahlawan," ujar Erick dalam konferensi pers secara daring, Kamis (3/9/2020).

Lebih lanjut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga akan memetakan dokter dan perawat yang akan membantu melaksanakan vaksinasi terhadap masyarakat. Ada kriteria yang ketat bagi dokter dan perawat. Sebab, dokter di Indonesia punya berbagai spesialisasi.

"Misalnya ada dokter-dokter seperti spesialis paru, jantung yang sudah turun untuk penanganan COVID-19. Begitu juga dengan 1,5 juta yang turun untuk melakukan vaksinasi," papar Erick.

Karenanya, pemerintah bakal memvalidasi dari data dokter dan perawat yang dimiliki IDI dan PPNI. Tujuannya, agar pemberian vaksin dan juga pembagian tugas untuk vaksinasi tidak salah sasaran

"Nah, ini yang kita minta IDI supaya jangan salah mengonsolidasikan data, termasuk juga perawat," ujarnya.

Sedangkan terkait ketersediaan vaksin COVID-19, Erick mengaku ingin agar pengadaannya bisa dipercepat pada Desember mendatang meski rencana pemberian vaksin baru diberikan pada Januari 2021.

Menurut dia, jika pengadaan vaksin COVID-19 bisa segera dilakukan lebih cepat dari rencana awal maka akan jauh lebih baik.

"Untuk imunisasi atau vaksinasi akan kita lakukan insyaallah di awal tahun depan, kalau bisa lebih cepat bulan Desember, alhamdulillah," ungkapnya.

"Imunisasi massal atau vaksinasi massal di awal tahun yang kita usahakan juga," pungkasnya.

Rekomendasi