ERA.id - Ketua DPD PDIP Sumatera Barat Alex Indra Lukman mengaku kecewa dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni yang mengembalikan rekomendasi partainya. Kekecewaan itu lebih disebabkan karena isu pertama kali tersebar ke media, bukan langsung dibicarakan kepada pihaknya.
Alex mengatakan, sikap Mulyadi-Ali Mukhni sangat berbeda. Maksudnya, pada saat meminta rekomendasi, mereka berani datang bertatap muka. Namun saat mengembalikan, malah tak berani bertemu.
"Saya sampaikan bahwa saya sangat kecewa karena harus mengetahui hal tersebut dari media, harusnya sebagai orang yang dituakan bisa memberikan teladan pada kami, datang nampak muka pergi nampak punggung," ujar Alex kepada wartawan, Minggu (6/9/2020).
Alex juga meluruskan perihal pernyataan Mulyadi soal belum adanya B1KWK yang diserahkan. Dia membeberkan dokumen rekomendasi sudah diserahkan Wasekjen PDIP Utut Adianto pada Mulyadi yang disaksikan langsung olehnya pada Rabu 2 September di Kantor DPP PDI Perjuangan.
Setelah rekomendasi diberikan, segera ditindaklanjuti dengan terbitnya B1KWK yang kami serahkan di Padang tanggal 4 September pada petugas penghubung paslon dengan KPUD untuk pemberkasan.
"Tentu saja hal ini diketahui dan sepersetujuan paslon. PDI Perjuangan adalah partai yang menjalankan mekanisme kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit," kata Alex.
Lebih lanjut, mantan bendahara Fraksi PDIP di DPR RI ini menambahkan, proses tahapan Pilgub Sumbar 2020 sudah dimulai sejak tahun lalu. Lanjutnya, proses itu sempat tertunda akibat pandemi COVID-19 sehingga sudah melalui waktu dan tahapan yang sangat panjang.
Dia mengatakan, proses di internal partai dimulai saat para calon mendaftar. Partai, sambung dia, kemudian mempelajari secara seksama antara lain rekam jejak, elektabilitas yang diukur dengan metode survey sebelum diambilkan keputusan.
Dia melanjutkan, PDIP akhirnya memberikan rekomendasi kepada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar. Dia mengatakan, keputusan ini menunjukan bagaimana PDIP benar-benar melakukan seleksi calon secara objektif karena meskipun keduanya merupakan kader Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kami juga tidak pernah menyimpan dendam atau sakit hati terkait Pilpres ataupun Pileg, terbukti yang kami usung adalah Ketua PAN Sumbar pada saat itu meski 2 kursi DPR RI direbut oleh PAN," papar Alex.
Akibat dikembalikannya rekomendasi tersebut, Alex mengaku PDIP bakal absen dari Pilkada Sumbar 2020. Untuk diketahui, Demokrat dan PAN sendiri masing-masing memiliki 10 kursi di DPRD Sumbar. Sematara PDIP hanya memiliki 3 kursi.
Sebelumnya, Ali Mukhni memberikan pernyataan melalui video bahwa ia dan Mulyadi hanya diusung oleh Demokrat dan PAN ketika mendaftar di KPUD. Keduanya sepakat mengambil keputusan itu setelah mendengar masukan dari berbagai pihak.
Dia menyatakan bahwa pihaknya mengembalikan SK rekomendasi dukungan PDIP karena didorong oleh masyarakat Sumbar di ranah Minang maupun di rantau dan masukan dari banyak tokoh masyarakat Minang. Mereka mengaku kecewa terhadap pernyataan Puan Maharani.