Ulama di Bogor Digebuki Sampai Meninggal, Faktanya

| 17 Sep 2020 18:00
Ulama di Bogor Digebuki Sampai Meninggal, Faktanya
Ilustrasi pembunuhan (Era.id)

ERA.id - Akun Facebook Berlian Mikhaila mengunggah foto dengan klaim Kyai Kohar dari Bogor meninggal karena dikeroyok saat perjalanan pulang mengaji. Status akun tersebut menuding PKI sebagai penyerang ulama-ulama di Indonesia.

Berikut narasi lengkapnya:

"Innalilahi wainnallillahi raziunn telah menjadi korban lagi kiyai kohar orang bogor beliau pulang ngaji dari masjid tiba- tiba dikoroyok oleh orang yang tak dikenal sempat dilarikan ke Rumah sakit tapi sudah tidak ter tolong lagi maka berhati hati lah kepada ustadz ulama-ulama indonesia udah marak PKI PKI ..berkomplot ingin membinasakan ulama-ulama indonesia".

(Dok. Turnbachoax.id)

Setelah ditelusuri, mengutip laman turnbachoax.id, Kapolsek Babakan Madang Komisaris Silfia Sukma Rosa menjelaskan Kohar meninggal karena komplikasi penyakit dan sempat jatuh di kamar mandi. 

"Kematian Kiai Haji Abdul Kohar bukan karena tindak pidana penganiayaan, melainkan karena komplikasi penyakit dan ginjal yang dideritanya serta sempat terjatuh di kamar mandi," kata Silfia.

(Dok. Turnbachoax.id)

Pernyataan Silfia tesebut juga dimuat Tribunnews pada 16 September 2020. Kesimpulan kematian Kohar didapat dari pengecekan bersama kepala satuan intelijen dan keamanan serta disaksikan oleh pihak keluarga, Ketua RT, Ketua RW, dan warga setempat. Klarifikasi tersebut didampingi istri dan anggota keluarga Kohar lainnya.

Lebih lanjut, situs Jurnal Global jugua mengunggah video yang berisi keterangan Ketua RT 03 RW 05 Kampung Babakan Desa Karang Tengah. Dijelaskan Kohar meninggal karena gagal ginjal dan jatuh di kamar mandi.

(Dok. Turnbachoax.id)

"Yang terlihat, mukanya memar, itu karena benturan. Dan kejadian meninggalnya pada Selasa jam 11.00 (8 September 2020), sudah sepuluh hari yang lalu," ujar Ketua RT 03 RW 05 tersebut.

Berdasarkan penelusuran di atas, klaim Kohar meninggal karena dikeroyok salah. Unggahan foto dan status tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

Rekomendasi