ERA.id - Pegiat media sosial, Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda menanggapi pernyataan sejumlah pihak yang menyebut pemerintah islamophobia karena menangkap para ulama.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap tiga terduga teroris yakni Ahmad Zain An-Nazah, Anung Al Hamat, dan Farid Okbah.
Ketiganya ditangkap di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (16/11) pagi. Mereka diduga memiliki peran sebagai pengurus dan Dewan Syuro Jamaah Islamiyah.
Menanggapi itu, Abu Janda menyebut bahwa tudingan islamophonia yang dialamatkan kepada kelompok tertentu benar adanya. Sebab mereka dianggap sebagai terduga teroris.
"Bukan kita radikal radikul, faktanya mereka memang radikal.. bukan kita islamophobia, faktanya mereka memang Teroris.. bukan kita rasis ke peci putih jenggotan, faktanya yang jadi teroris rata2 gitu tampangnya 🤣," kata Abu Janda di akun Instagramnya, Rabu (17/11/2021).
Abu Janda lantas mengatakan bahwa dirinya mengerti kenapa Majelis Ulama Indonesia (MUI) kerap mengkritik kebijakan Presiden Jokowi. Sebab, pemerintah tegas terhadap radikalisme dan terorisme.
"Btw sekarang paham ya kenapa MUI hobinya nyinyirin pak @jokowi, karena pak jokowi itu tegas terhadap radikalisme & terorisme.. mereka tidak suka itu," kata Abu Janda.
Sebelumnya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut bahwa penangkapan terduga teroris di Bekasi bisa menimbulkan keprihatinan.
Ia bahkan mengatakan jangan sampai penangkapan para ulama memperkuat dugaan masyarakat tentang rezim islamophobia.
"Saya masih cari info dari kawan2 di kepolisian, komisi 3 DPR, dll. Namun sampai sore ini belum ada penjelasan akurat tentang alasan penangkapan2 ulama. Sungguh menimbulkan keprihatinan byk pihak, jangan sampai memperkuat dugaan masyarakat tentang rezim islamophobia. #saveUlama," cuit Mardani di akun Twitternya, kemarin.