ERA.id - Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, menewaskan satu warga dan mengakibatkan 2 luka-luka. Peristiwa tersebut disertai banjir yang terjadi pada Senin (12/10), pukul 06.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya telah berhasil mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan terhadap warga yang mengalami luka ringan. Personel BPBD memberikan pelayanan kepada warga yang masih mengungsi karena tanah longsor. Sekitar 16 KK atau 51 jiwa masih mengungsi.
"Sedangkan keluarga terdampak, tanah longsor dan banjir mengakibatkan 361 KK terdampak. Sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing. Warga yang mengungsi merupakan mereka yang terdampak karena tanah longsor. Kondisi hari ini (14/10), pukul 06.00 WIB, cuaca mendung, sedangkan genangan telah surut sejak kemarin, jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Kamis (15/10/2020).
Bencana banjir dan tanah longsor juga menimbulkan kerugian, antara lain rumah rusak berat (RB) 21 unit, rumah rusak sedang (RS) 15, rumah rusak ringan (RR) 1. Rumah warga ini rusak karena dampak tanah longsor, sedangkan 1 rumah lain terancam longsor.
Pada infrastruktur umum, bencana mengakibatkan 20 titik ruas tertutup, jembatan RB 1 unit, sekolah RR 1, paud RB 1, masjid RS 2 dan RB 1. Di sektor ekonomi, banjir dan longsor mengakibatkan dampak pada 75 petak kola mikan, 15 ekor domba, 2.000 ekor ayam dan 15 ha lahan sawah.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peringatan dini cuaca buruk pada 14 Oktober 2020 hingga Jumat 16 Oktober 2020 menyebutkan waspada hujan disertai angin kencang dan petir di wilayah Bogor, Depok, Bekasi, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Bandung, Majalengka, dan Sumedang pada siang/sore hingga menjelang malam hari.
"Bencana tersebut dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Senin (12/10), pukul 06.00 waktu setempat. Debit tinggi dari curah hujan menyebabkan meluapnya air Sungai Cimedang dan Sungai Ciandum. BPBD memonitor struktur tanah labil menjadi salah satu pemicu longsor di wilayah terdampak," sambungnya.
Sebaran wilayah terdampak banjir dan longsor di 11 kecamatan, yakni Kecamatan Salopa, Cikatomas, Bantarkalong, Sukaraja, Karangnunggal, Cibalong, Parungponteng, Cipatujah, Puspahiang, Tanjung Jaya, Sodor Hilir dan Gunung Tanjung.