Rocky Gerung dan Akbar Faizal Kritik Danny Pomanto

| 21 Oct 2020 14:00
Rocky Gerung dan Akbar Faizal Kritik Danny Pomanto
Rocky Gerung dan Akbar Faizal

ERA.id - Kader NasDem Akbar Faizal secara terang-terangan menyindir calon wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dalam podcastnya di channel Youtube Akbar Faizal Uncensored.

Menyindir Danny, Akbar tidak sendiri. Ia bersama Rocky Gerung. Uniknya, Akbar blak-blakan bahwa ia tidak peduli walau NasDem sedang mendukung Danny Pomanto di Pilkada Makassar 2020.

"Itu didukung partai saya lo. Saya tidak peduli, karena bagi saya pribadi, orientasi adalah hasil," terangnya pada Rocky.

Akbar menuding Danny hanya menjual jargon keberhasil semata dan tidak menunjukkan apa-apa dari sana. Akbar pun lalu bertanya pada Rocky, seharusnya Danny diperlakukan seperti apa di ruang publik atau pemilih.

"Saya tidak mengamati secara persis. Tapi kalau kita evaluasi, jadi terlihat bahwa yang ingin dipromosikan adalah janji yang dulu."

"Jadi membuktikan keberhasilan berdasarkan janji yang dulu. Kan ini ajaib. Yang lebih buruk lagi kalau tak ada negatif campaign terhadap beliau," terang Rocky.

Rocky pun menyarankan, semisal ia menjadi tim sukses Danny, agar mengajak masyarakat berdebat untuk programnya yang tidak berhasil. "Mustinya dia bilang, ada bagian yang saya tidak sukses. Saya ingin debatkan dengan pemilih saya. Itu baru orang bermutu."

Kata-kata itu pun disambut Akbar. Ia menyebut tidak terlalu yakin para pasangan calon akan melakukan apa yang dikatakan Rocky. "Imajinasi tentang masa depan itu, dari para pemimpin lokal, harus diakui, miskin memang."

Akbar yang 10 tahun menjabat legislator di DPR itu, mengaku sudah berjalan-jalan ke Wina. Dari sana, ia bingung, kenapa kota seperti Wina masih bisa menampung masa depan.

Rocky lalu menjawab, jika di Wina tak ada puntung rokok yang berserak di jalan dan sobekan bekas struk pembelian. Beda dengan di Makassar, sampah di mana-mana.

"Hal yang paling simple. Jadi di mana sister city-nya (kota kembar)? Ingin pamer sesuatu tetapi yang dipamerkan karpet merah. Di bawah karpet merah ada tumpukan sampah, sampah kebijakan, macam-macam."

Tags : pilkada 2020
Rekomendasi