ERA.id - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Tanjung Lalang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Kesepuluh korban jiwa tersebut telah teridentifikasi oleh BPBD setempat.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim bersama babinsa, bhabinkamtibmas, Tim SAR PTBA telah melakukan evakuasi korban terdampak longsor. Sebagian dari mereka sudah diserahkan kepada pihak keluarga korban.
Hujan dengan intensitas tinggi disertai kondisi tanah labil memicu tanah longsor. Lokasi kejadian berada di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Bencana ini terjadi para Rabu siang (21/10), sekitar pukul 14.00 WIB.
"BPBD Provinsi Sumatera Selatan melaporkan lokasi tanah longsor tersebut merupakan penambangan batu bara tradisional di kedalaman sekitar 20 meter, berbentuk terowongan," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, Kamis (22/10/2020).
- Deretan Tanaman Hias yang Bentuknya Mengerikan tapi Banyak Diminati
- Moeldoko: Semua Menteri Ditegur Jokowi Karena Komunikasi Publik UU Cipta Kerja Jelek
- Pemerintah Serahkan Naskah Final UU Cipta Kerja Ke Muhammadiyah Setebal 1.187 Halaman
- Setahun Pemerintahan, Komitmen Jokowi-Ma'ruf Terhadap Isu HAM Dipertanyakan
Sementara itu, pantauan di lapangan semalam (21/10) cuaca hujan deras masih berlangsung.
Berikut nama 11 orang yang menjadi korban tanah longsor di Kabupaten Muara Enim:
Korban Tambang Rakyat longsor
1. Darwis (46), warga Tanjung Lalang
2. Hardiyawan, warga Tanjung Lalang
3. Rukasih, warga Tanjung Lalang
4. Sandra (25) warga Mulyadadi, Cipari
5. Joko (26), warga Penyandingan
6. Purwadi (60), warga Penyandingan
7. Sulfiawan (30), warga Tanjung Lalang
8. Sumarlin (35) warga OKU Selatan
9. Hupron, warga Lampung
10. Komardani (48), warga Sukaraja
11. Labisun (40), warga Lampung Utara
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG tiga hari ke depan, wilayah kecamatan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sedangkan kondisi hari ini (22/10), cuaca diprakirakan cerah hingga malam nanti.
"Masyarakat diimbau tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan pada Oktober ini," ucapnya.
Selain itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat pengaruh fenomena La Nina yang dapat memicu curah hujan dengan intensitas hujan lebat.