ERA.id - Dalam beberapa kesempatan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin tampak dilupakan Jokowi. Hal itu membuat publik gaduh. Akhirnya, Wakil Presiden RI ini menanggapi hal tersebut. Intinya, ia tak mengapa jika dilupakan.
"Lupa itu manusiawi. Orang kalau lagi tegang menghadapi situasi kan boleh lupa. Sama istri saja saya suka lupa, kalau lagi situasi tegang," kata Maruf dalam acara Mata Najwa yang disambut tawa Najwa.
Jokowi memang sempat lupa menyapa Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat sambutan Kick Off Meeting Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dalam Penanganan Pandemi Covid-19 di Istana Negara, Selasa (8/9/2020) lalu.
Setelah itu, Jokowi menyampaikan maaf dan langsung menyapa Ma'ruf Amin. "Yang saya hormati Ketua, Wakil Ketua pimpinan dan anggota BPK RI, yang saya hormati mohon maaf pak Wapres hampir kelupaan. Yang saya hormati bapak Wakil Presiden Republik Indonesia," ujar Jokowi.
Ma'ruf juga menganggap Presiden Jokowi selalu menghormatinya selama ini. "Jadi soal lupa itu kan tidak berarti, dan beliau sangat menghormati saya. Bahkan terkadang kalau jalan beliau mempersilakan saya lebih dulu," kata Maruf.
Jarang muncul
Ma'ruf juga menanggapi soal kabar jarangnya ia muncul di hadapan publik selama setahun menjabat mendampingi Presiden Joko Widodo. Baginya, anggapan tersebut beredar sebab ia jarang mengeluarkan pernyataan yang selama ini menjadi hitungan masyarakat apakah wapres bekerja atau tidak.
Ia pun tak mempermasalahkan hal itu. "Saya kira tidak masalah, boleh saja. Karena yang diukur dan dilihat publik yaitu statement-statement. Maka hasilnya seperti itu," kata Wapres Maruf Amin dilansir dari YouTube Najwa Shihab, Rabu (21/20/2020).
"Kalau ditelusuri kinerjanya sebagai wapres ya membantu presiden dalam sidang kabinet, sidang terbatas, sidang paripurna. Saya koordinasikan dan itu kan tidak perlu di-statement-kan, karena itu lah yang banyak memberikan statement itu presiden. Saya kira itu hak beliau," jelas Maruf Amin.
Memang, Ma'ruf Amin memaparkan hemat bicara ketika menjalankan tugas. "Saya itu memang tidak begitu banyak statement. Saya berprinsip ada yang harus di-statement-kan, ada yang harus dikerjakan tanpa perlu di-statement-kan," ujarnya.