Benarkah Jenazah Pasien COVID-19 di Probolinggo Ditemukan Tanpa Bola Mata? Ini Fakta Sesunggunya

| 10 Nov 2020 14:42
Benarkah Jenazah Pasien COVID-19 di Probolinggo Ditemukan Tanpa Bola Mata? Ini Fakta Sesunggunya
Hoaks jenazah yang meninggal akibat COVID-19 matanya hilang. (Foto: turnbackhoax.id)

ERA.id - Sebuah akun Facebook bernama Zhaki Nugraha mengunggah video yang memperlihatkan jenazah pasien COVID-19 ditemukan sudah tidak ada kedua bola matanya.

"Jenazah pasien yang 'katanya' kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada, darah pun masih bercucuran," tulis akun tersebut.

Dari keterangan akun Facebook Zhaki Nugraha, petugas sempat melarang untuk melihat jenazah pasien COVID.19. Namun, pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien corona baru.

Hoaks jenazah yang meninggal akibat COVID-19 matanya hilang. (Foto: turnbackhoax.id)

Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id, klaim adanya jenazah pasien COVID-19 di Probolinggo yang ketika kain kafannya dibuka tenryata kedua bola matanya sudah tidak ada adalah klaim yang salah.

Faktanya, tidak ada organ yang hilang karena semua organnya lengkap, sedangkan darah yang keluar itu berasal dari hidungnya akibat pembuluh darah di bagian kepala pecah. Kondisi ini akibat jenazah pasien positif COVID-19 tersebut memiliki riwayat stroke dan hipertensi.

Dilansir dari Liputan6, informasi jenazah pasien positif COVID-19 tanpa bola mata tidak benar. Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo pun telah membatah klaim video jenazah pasien positif COVID-19 tanpa bola mata tersebut.

Hoaks jenazah yang meninggal akibat COVID-19 matanya hilang. (Foto: turnbackhoax.id)

Salah satu keluarga pasien positif yang meninggal tersebut Ainur Huda mengatakan video yang beredar menyebutkan mata ibu M hilang itu tidak benar karena pihak keluarga menyaksikan pemulasaran jenazah.

Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19 Jawa Timur Ugas Irwanto menyatakan, jenazah pasien positif COVID-19 tersebut memiliki riwayat stroke dan hipertensi. Kondisi ini mengakibatkan pembuluh darah di bagian kepala pecah. Sehingga kemudian menimbulkan pendarahan di sejumlah bagian.

Rekomendasi