ERA.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten mencatat ada 18 tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk dalam wilayah kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi. Pemetaan TPS rawan bencana ini dilakukan menyusul naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga atau level III.
Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Klaten Samsul Huda mengatakan totalnya ada 18 TPS yang kesemuanya berada di kecamatan Kemalang. Ada tiga desa yang masuk dalam pemetaan ini, diantaranya Desa Sidorejo, Desa Balerante, dan Desa Tegalmulyo.
”Pemetaan sudah kami lakukan sejak 31 Oktober lalu. Bahkan sebelum statusnya naik dari waspada (level II) menjadi siaga (level III),” ucapnya, Minggu (15/11) saat dihubungi via telepon.
Samsul mengatakan pemetaan ini sudah dilaporkan pada Pemerintah Kabupaten Klaten. KPU juga sudah berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta seluruh dinas terkait.
”Saat ini warga di tiga TPS sudah mengungsi,” ucapnya.
Saat ini KPU telah menyiapkan opsi untuk mengantisipasi kendala-kendala yang muncul akibat erupsi Gunung Merapi. Ketika nantinya status level Gunung Merapi semakin meningkat, maka KPU siap membuat TPS di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS).
”Kalau di TPPS tidak memungkinkan, maka TPS akan kami buat di tempat evakuasi terakhir. Tapi semua kami putuskan di H-2 pelaksanaan Pilkada. Sebab H-1 logistik sudah harus didistribusikan,” ucapnya.
Dari data yang dimiliki KPU Klaten, tercatat ada sebanyak 2.550 TPS yang tersebar di 401 kelurahan/desa. Ada 18 TPS yang masuk wilayah rawan bencana Gunung Merapi, dengan rincian, di Desa Sidorejo ada sembilan TPS, Balerante sebanyak 5 TPS dan Desa Tegalmulyo ada empat TPS.