ERA.id - Calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto, mengklaim sudah unggul melalui versi hitungan cepat beberapa lembaga survei.
Jika sudah dipastikan terpilih lewat ketetapan resmi KPU Makassar, ia langsung membentuk tim anti korupsi. Danny juga percaya diri kalau hasil lembaga survei tidak terlampau jauh dari hasil penyelenggara.
"Itu komitmen kami, dan bisa dilihat dalam visi misi. Nanti akan dilaksanakan reformasi besar-besaran di lingkup Pemkot Makassar. Karena harus ada bebas indikasi korupsi, indikasi saja tidak boleh apalagi korupsi," tegas Danny, Kamis (10/12/2020).
Program tersebut, kata dia, menjadi salah satu agenda penting mengingat selama masa jabatannya menjadi Wali Kota priode 2014-2019, ia sering diterpa isu korupsi.
"Tapi kan kalau itu betul, tentu harus dibuktikan melalui pengadilan dan proses hukumnya jelas, tapi sejauh ini kan tidak terbukti," ucap dia menegaskan.
Soal pembentukan tim satgas anti korupsi, Danny berjanji akan menjalannya bersama program prioritas lainnya setelah dia bersama pasanganya, Fatmawati Rusdi, resmi dilantik.
"Tentu kita mulai dari awal bekerja dari awal masa jabatan hingga masa jabatan berakhir. Kami akan terus mengawasi, sesuai komitmen kita yang dituangkan dalam visi misi yakni selalu transparan," tambah Danny.
Ia juga menyatakan siap merangkul tiga rivalnya untuk bersama-sama membantu membangun Kota Makassar, karena pertarungan Pilkada telah usai, apalagi lawan politiknya menyatakan sudah legowo menerima kekalahan.
Sebelumnya, sejumlah lembaga survei merilis hitungan cepat usai pencoblosan 9 Desember 2020 dengan mengunggulkan pasangan calon Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse di atas 40 persen, jauh melampaui rival terkuatnya Munafri Arifuddin-Rahman Bando yang memperoleh 34 persen.