ERA.id - Perusahaan properti, PT Lippo Karawaci Tbk, resmi mengumumkan bahwa mayoritas Unitholders Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust) telah memberikan dukungannya terhadap akuisisi Lippo Mall Puri melalui transaksi yang nilainya mencapai Rp3,5 triliun.
Vice President, Head of Corporate Communication Lippo Karawaci, Danang Kemayan Jati, mengatakan, hal ini merupakan pencapaian penting baik bagi emiten bersandi LPKR dan LMIRT, di mana LPKR mempunyai kepemilikan sebesar 32 persen.
"Dana kas yang didapatkan Lippo Karawaci dari transaksi ini akan memberikan perseroan fleksibilitas keuangan tambahan dalam mencapai proyeksi pertumbuhannya," ujar Danang, dikutip dari keterbukaan informasi Lippo Karawaci di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/12/2020).
Danang menjelaskan, langkah selanjutnya untuk menyelesaikan penjualan kepada LMIRT adalah penyelesaian Rights Issue oleh LMIRT dalam beberapa minggu ke depan. Rights Issue ini juga telah disetujui para Unitholders LMIRT.
"Dana dari Rights Issue ditambah dengan dana yang telah diperoleh dari pinjaman bank dan pendanaan vendor akan memastikan tersedianya dana untuk akuisisi tersebut. LPKR akan tetap menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari Rights Issue dan berminat untuk meningkatkan kepemilikannya di REIT guna mendukung transaksi ini apabila diperlukan," katanya.
Tim manajemen LPKR yang baru, dikatakan Danang, terus meraih pencapaian baru yang telah ditetapkan sebagai bagian dari agenda transformasi perusahaan. Penjualan Lippo Mall Puri adalah suatu inisiatif kunci dari tim manajemen baru yang akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp3,5 triliun dari penjualan tersebut dan membantu kontribusi pendanaan bagi penyelesaian proyek-proyek berjalan serta peluncuran pengembangan rumah tapak terjangkau di masa mendatang.
"Di antara inisiatif-inisiatif kunci yang telah diambil oleh Tim Manajemen dalam kurun waktu kurang dari dua tahun terakhir adalah penuntasan hampir seluruh proyek lampau, peningkatan neraca keuangan melalui Rights Issue dan bonds refinancing, serta penguatan fungsi manajemen dan tata kelola," tutur Danang.
Di samping itu, lanjut dia, bisnis properti telah mulai pulih dengan penjualan yang meningkat yaitu lebih dari Rp2,5 triliun pada tahun 2020, dan dengan target sebesar Rp3,5 triliun di tahun 2021.