ERA.id - Sandiaga Salahudin Uno resmi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama. Sandiaga seperti yang diketahui menjadi lawan politik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Ia mengungkapkan alasannya menerima 'pinangan' Jokowi menjadi menteri di Kabinet Indonesia Kerja.
Sandiaga mengaku selama dua pekan belakangan ini banyak berdoa dan mendapatkan jawaban. Ia mengatakan di tengah pandemi COVID-19 sudah seharusnya semua yang bersebrangan pandangan bersatu padu.
"COVID-19 ini adalah game changer. COVID-19 ini mengubah segalanya terutama ketika dua minggu terakhir saya bertafakur, tadabur, berkontemplasi, refleksi, bahwa kita semua akhirnya harus bersatu padu," ujar Sandiaga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Berdasarkan hal itu, Sandiaga menyadari untuk menyingkiran kepentingan pribadi dan mendorong kontribusi untuk negara. Sebelumnya, Sandiaga pernah menolak masuk kabinet Jokowi saat penyusunan Kabinet Indonesia Maju pada Oktober 2019 lalu.
"Semua kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Dan jika negara memanggil pada saat ini lah menurut saya tanggung jawab ada di pundak masing-masing dari kita," ungkap Sandiaga.
Dihubungi terpisah, juru bicara Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian mengatakan alasan Sandiaga menerima tawaran menjadi menteri karena panggilan hati. Terlebih, kata dia, Sandiaga memang berkeinginan untuk menyelamatkan bangsa agar segera keluar dari pandemi COVID-19.
"Panggilan hati untuk bantu berkontribusi menyelamatkan bangsa keluar dari pandemi COVID-19," kata Kawendra saat dihubungi wartawan.
Kawendra menambahkan, penunjukan Sandiaga sebagai menteri tentunya atas izin dan restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo, kata Kawendra, hanya berpesan supaya Sandiaga yang juga merupakan kader Gerindra dapat menjalankan tugas dengan baik.
"Tentunya atas restu dan komunikasi dengan Pak Prabowo terlebih dahulu. Ketum kami di Gerindra berpesan kepada seluruh kader yang mengemban amanah, untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya," katanya.
Seperti diketahui, usai Pilpres 2019, Jokowi mengajak Partai Gerindra yang notabene adalah lawan politiknya untuk berkoalisi di pemerintahan periode keduanya. Saat itu, Jokowi menempatkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dan Edhy Prabowo di kursi Menteri Kelautan dan Perikanan.